MAKALAH KIMIA
BAB
I
PENDAHULUAN
A. LATAR
BELAKANG
Dewasa
ini banyak terjadi kekeliruan dalam mengolah dan menggunakan unsur-unsur Sc
(Skandium), Ti (Titanium), Mn (Mangan), Cr (Krom), dan V (Vanadium), sehingga
banyak terjadi insiden yang tidak diinginkan. Disini penulis membahas tentang
pengertian, sifat, karakteristik, dan tatacara pengolahan unsur Sc (Skandium),
Ti (Titanium), Mn (Mangan), Cr (Krom), dan V (Vanadium), supaya tidak terjadi
kesimpangsiuran lagi baik di dunia masyarakat maupun dunia pertambangan dans
sebagai bahan dasar atau pengantar praktik kimia mengenai unsur-unsur Sc
(Skandium), Ti (Titanium), Mn (Mangan), Cr (Krom), dan V (Vanadium), yang
berhubungan erat dengan dunia pertambangan. Serta untuk memenuhi nilai kimia dasar 2.
B. TUJUAN
1.
Memberikan
penjelasan kepada pembaca mengenai sifat-sifat unsur Sc (Skandium), Ti
(Titanium), Mn (Mangan), Cr (Krom), dan V (Vanadium)
2.
Memberikan
gambaran kepada pembaca akan peran unsur Sc (Skandium), Ti (Titanium), Mn
(Mangan), Cr (Krom), dan V (Vanadium) dalam kehidupan
3.
Memberikan
pengetahuan kepada pembaca akan keberadaan unsure Sc (Skandium), Ti (Titanium),
Mn (Mangan), Cr (Krom), dan V (Vanadium)
di Alam
4.
Memberikan
informasi kepada pembaca tentang tatacara pengolahan unsur Sc (Skandium), Ti
(Titanium), Mn (Mangan), Cr (Krom), dan V (Vanadium)
C. RUMUSAN
MASALAH
1.
Menjelaskan
pengertian masing-masing unsur Sc (SKANDIUM), Ti (Titanium), Mn (MANGAN), Cr
(KROM), dan V (VANADIUM) ?
2.
Menjelaskan
bagaimana sifat dan karakteristik unsur Sc (SKANDIUM), Ti (Titanium), Mn
(MANGAN), Cr (KROM), dan V (VANADIUM) ?
3.
Menjelaskan
bagaimana keberadaan unsur Sc (SKANDIUM), Ti (Titanium), Mn (MANGAN), Cr
(KROM), dan V (VANADIUM) di Alam?
4.
Menjelaskan
bagaimana tatacara pengolahan unsur Sc (SKANDIUM), Ti (Titanium), Mn (MANGAN),
Cr (KROM), dan V (VANADIUM) ?
D. BATASAN
MASALAH
Disini
penulis hanya membahas hal – hal yang berkaitan dengan sifat-sifat,
karakteristik, keberadaan, dan tetacara pengolahan unsur Sc (SKANDIUM), Ti
(Titanium), Mn (MANGAN), Cr (KROM), dan V (VANADIUM). Selain dari pokok
pembahasan di atas merupakan di luar dari wewenang penulis.
BAB
II
PEMBAHASAN
1. SKANDIUM
(Sc)
A. SEJARAH
(Latin: scandia, Scandinavia).
Mendeleev telah memprediksi keberadaan unsur ekaboron berdasarkan prinsip
sistim periodik yang ditemukannya.Unsur ini diperkirakan memiliki berat atom
antara 40 (kalsium) dan 48 (titanium).Elemen skandium ditemukan oleh Nilson
pada tahun 1878 di dalam mineral-mineral euxenite dan gadolinite, yang belum
pernah ditemukan dimanapun kecuali di Skandinavia.Dengan memproses 10 kg
euxenite dan hasil sampingan mineral-mineral langka lainnya, Nilson berhasil
memproduksi 2 gram skandium oksida murni. Ilmuwan-ilmuwan berikutnya kemudian
menunjukkan bahwa skandium yang ditemukan Nilson sama dengan ekaboronnya
Mendeleev.
B. SIFAT-SIFAT
Skandium adalah logam perak-putih
yang berubah warna menjadi kekuningan atau kemerahjambuan jika diekspos dengan
udara.Elemen ini lunak dan lebih menyerupai itrium dan metal-metal langka
lainnya ketimbang aluminium atau titanium.Ia ringan dan memiliki titik didih
yang lebih tinggi daripada aluminium, menjadikannya bahan yang sangat diminati
oleh perangcang pesawat antariksa. Skandium tidak terserang dengan campuran 1:1
HNO3 dan 48% HF.
a. Sifat
Fisika
1. Densitas : 3 g/cm3
2. Titik leleh : 1812,2 K
3. Titik didih : 3021 K
4. Bentuk (25°C) : padat
5. Warna : putih perak
Sifat Atomik
1. Nomor atom : 21
2. Nomor massa : 44,956
3. Konfigurasi electron : [Ar] 3d1 4s2
4. Volume atom : 15 cm3/mol
5. Afinitas elektron : 18,1 kJ/mol
6. Keelektronegatifitasan : 1,36
7. Energi ionisasi : - pertama : 631 kJ/mol, kedua : 1235 kJ/mol, ketiga :
2389 kJ/mol
8. Bilangan oksidasi utama : +3
9. Bilangan oksidasi lainnya : +1, +2
10. Bentuk Kristal : Hexagonal Unit Cell
Pada keadaan padat scandium
mempunyai struktur kristal hexagonal.
b. Sifat
Kimia Dan Reaksi Kimianya
Ø
Sifat
kimia dari Skandium
·
Reaksi
dengan air:
Ketika dipanaskan
maka Skandium akan larut dalam air membentuk larutan yang terdiri dari ion Sc
(III) dan gas hidrogen
2Sc(s) + 6H2O(aq) 2Sc3+(aq)
+ 6OH-(aq) + 3H2(g)
·
Reaksi
dengan oksigen
Pada
reaksi dengan udara atau pembakaran secara cepat maka akan membentuk scandium
(III)oksida
4Sc(s) + 3O2(g) 2Sc2O3(s)
·
Reaksi
dengan halogen
Skandium sangat
reaktif ketika bereaksi dengan semua unsur halogen membentuk trihalida
2Sc(s) + 3F2(g) 2ScF3(s)
2Sc(s) + 3Cl2(g) 2ScCl3(s)
2Sc(s) + 3Br2(l) 2ScBr3(s)
2Sc(s) + 3I2(s) 2ScI3(s)
·
Reaksi
dengan asam
Skandium mudah larut
dalam asam klrida untuk membentuk larutan yang mengandung ion Sc (III) dan gas
hidrogen
2Sc(s) + 6HCl(aq) 2Sc3+(aq) + 6Cl-(aq) + 3H2(g)
C. KEBERADAAN
DI ALAM
Skandium adalah unsur golongan
IIIB yang berada pada periode 4.Skandium merupakan bagian dari unsur
transisi.Skandium ditemukan oleh Lars Nilson pada tahun 1879 di Swedia.Skandium
ditemukan dalam mineral euxenite, thortveitile, thortvetile dan gadoline di Skandinavia
dan Madagaskar.Lars Fredik Nilson dan timnya tidak sadar tentang prediksinya
pada sumber pada tahun 1879, yang menyelidiki logam yang terdapat sedikit di
bumi.Dengan analisis spektra mereka menemukan unsur baru dalam mineral bumi.
Mereka menamakan scandium dari bahasa Latin Scandia yang berarti Scandinavia
dan dalam proses isolasi, mereka memproses 10 kg euxenite, menghasilkan sekitar
2 g scandium oksida murni (Sc2O3). Elemen ini diberi nama Skandium karena untuk
menghormati Negara Skandinavia tempat ditemukannya unsure ini. Dmitri Mendeleev
menggunakan periodik unsur tahun 1869 untuk memprediksikan keadaan dan sifat
dari tiga unsur yang disebut ekaboron.Fischer, Brunger, dan Grinelaus mengolah
scandium untuk pertama kalinya pada tahun 1937, dengan elektrolisis potassium,
litium, dan scandium klorida pada suhu 700-800ºC.
D. PROSES
PENGOLAHAN
Salah satu bentuk senyawa yang
ditemukan dalam unsure Skandium adalah Skandium Clorida (ScCl3), Logam juga
dapat diperoleh melalui proses elektrolisis dengan reaksi sebagai berikut :
2Sc
(s) + 3 Cl3 (g) → 2ScCl3 (s)
elektrolisa ini berasal dari
leburan dari potassium, lithium, scandium klorida pada suhu 700-800 0C.
Penelitian ini dilakukan oleh Fischer, Brunger, Grieneisen.
E. KEGUNAAN
Ø
Skandium
Clorida (ScCl3), dimana senyawa ini dapat ditemukan dalam lampu halide, serat
optic, keramik elektrolit dan laser.
Ø
Aplikasi
utama dari unsure scandium dalah sebagai alloy alumunium- skandium yang dimanfaatkan dalam industri
aerospace dan untuk perlengkapan olahraga ( sepeda, baseball bats) yang
mempunyai kualitas yang tinggi.
Ø
Aplikasi
yang lain adalah pengunaan scandium iodida untuk lampu yang memberikan
intensitas yang tinggi. Sc2O3 digunakan sebagai katalis dalam pembuatan Aseton
2. KROM
A. SEJARAH
Ditemukan pada tahun 1797 oleh
Vauquelin, yang membuat logam khrom pada tahun berikutnya.Kromium adalah sebuah
unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Cr dan nomor atom 24.
Kromium trivalen (Cr(III), atau
Cr3+) diperlukan dalam jumlah kecil dalam metabolisme gulapada manusia.
Kekurangan kromium trivalen dapat menyebabkan penyakit yang disebutpenyakit
kekurangan kromium (chromium deficiency).
Kromium merupakan logam tahan
korosi (tahan karat) dan dapat dipoles menjadi mengkilat. Dengan sifat ini,
kromium (krom) banyak digunakan sebagai pelapis pada ornamen-ornamen bangunan,
komponen kendaraan, seperti knalpot pada sepeda motor, maupun sebagai pelapis
perhiasan seperti emas, emas yang dilapisi oleh kromium ini lebih dikenal
dengan sebutan emas putih.
Perpaduan Kromium dengan besi dan
nikel menghasilkan baja tahan karat.
B. CIRI-CIRI
DAN SIFAT
Kromium adalah 21 paling banyak
unsur dalam kerak bumi dengan konsentrasi rata-rata 100 ppm.Senyawa Kromium
terdapat di dalam lingkungan, karena erosi dari batuan yang mengandung kromium
dan dapat didistribusikan oleh letusan gunung berapi. Rentang konsentrasi dalam
tanah adalah antara 1 dan 3000 mg / kg, dalam air laut 5-800 μg / liter, dan di
sungai dan danau 26 μg / liter dengan 5,2 mg / liter. Hubungan antara Cr (III)
dan Cr (VI) sangat tergantung pada pH dan oksidatif sifat lokasi, tetapi dalam
banyak kasus, Cr (III) adalah spesies dominan, meskipun di beberapa daerah di
tanah air dapat mengandung sampai 39 μg dari total kromium dari 30 μg yang
hadir sebagai Cr (VI).
C. KEBERADAAN
DI ALAM
Bijih utama khrom adalah khromit,
yang ditemukan di Zimbabwe, Rusia, Selandia Baru, Turki, Iran, Albania,
Finlandia, Republik Demokrasi Madagaskar, dan Filipina. Logam ini biasanya
dihasilkan dengan mereduksi khrom oksida dengan aluminum.
D. PROSES
PEMBUATAN
Logam krom dapat di buat menurut
proses Goldschmidt, yaitu mereduksi Cr2O3 dengan Aluminium ( proses
aluminothermy )
Persamaan reaksinya:
Cr2O3(S) +
2 Al(S) Al2O3(S) +
2Cr(S)
E. KEGUNAAN
Krom digunakan untuk mengeraskan
baja, pembuatan baja tahan karat dan membentuk banyak alloy (logam campuran)
yang berguna. Kebanyakan digunakan dalam proses pelapisan logam untuk
menghasilkan permukaan logam yang keras dan indah dan juga dapat mencegah
korosi. Khrom memberikan warna hijau emerald pada kaca.
Industri refraktori menggunakan
khromit untuk membentuk batu bata, karena khromit memiliki titik cair yang
tinggi, pemuaian yang relatif rendah dan kestabilan struktur kristal.
Beberapa senyawa kromium
digunakan sebagai katalis.Misalnya Phillips katalis untuk produksi polietilen
adalah campuran dari kromium dan silikon dioksida atau campuran dari krom dan
titanium dan aluminium oksida. Kromium (IV) oksida (CrO 2) merupakan sebuah
magnet senyawa
Kromium merupakan logam tahan
korosi (tahan karat) dan dapat dipoles menjadi mengkilat. Dengan sifat ini,
kromium (krom) banyak digunakan sebagai pelapis pada ornamen-ornamen bangunan,
komponen kendaraan, seperti knalpot pada sepeda motor, maupun sebagai pelapis
perhiasan seperti emas, emas yang dilapisi oleh kromium ini lebih dikenal
dengan sebutan emas putih.
Perpaduan Kromium dengan besi dan
nikel menghasilkan baja tahan karat.
Kromium (IV) oksida digunakan
untuk pembuatan pita magnetik digunakan dalam performa tinggi dan standar kaset
audio.
Asam kromat adalah agen oksidator
yang kuat dan merupakan senyawa yang bermanfaat untuk membersihkan gelas
laboratorium dari setiap senyawa organik.Hal ini disiapkan dengan melarutkan
kalium dikromat dalam asam sulfat pekat, yang kemudian digunakan untuk mencuci
aparat.Natrium dikromat kadang-kadang digunakan karena lebih tinggi kelarutan
(5 g/100 ml vs 20 g/100 ml masing-masing). Kalium dikromat merupakan zat kimia
reagen, digunakan dalam membersihkan gelas laboratorium dan sebagai agen
titrating.
3.
MANGAN (Mn)
A. SEJARAH
Dalam tabel periodik unsur kimia,
Mangan memiliki lambang Mn dengan nomor atom 25. Unsur kimia adalah zat kimia
yang tidak dapat dapat diubah menjadi zat kimia lain dengan cara biasa dan
tidak dapat dipisah menjadi zat yang lebih kecil. Unsur-unsur kimia dalam
bentuk tabel ditampilkan dalam bentuk tabel periodik unsur-unsur kimia.Nomor
atom adalah angka yang menunjukkan jumlah proton dalam inti atom.Yang berarti
bahwa Mangan memiliki 25 jumlah proton dalam inti atomnya.
Mangan ditemukan sebagai unsur
bebas dalam sifat dasarnya dan sering dicampur dengan besi, seperti
mineral-mineral lainnya.Sebagai unsur bebas, Mangan adalah logam yang penting
dalam penggunaan dengan campuran logam-logam industri, terutama di dalam
baja-baja anti karat. Mangan pertama
kali dikenali oleh Scheele, Bergman dan ahli lainnya sebagai unsur dan
diisolasi oleh Gahn pada tahun 1774, dengan
mereduksi mangan dioksida dengan karbon.
B. SIFAT-SIFAT
• Simbol:
Mn
• Radius
Atom: 1.35 Å
• Volume
Atom: 7.39 cm3/mol
• Massa
Atom: 54.938
• Titik
Didih: 2235 K
• Radius
Kovalensi: 1.17 Å
• Struktur
Kristal: bcc
• Massa
Jenis: 7.44 g/cm3
• Konduktivitas
Listrik: 0.5 x 106 ohm-1cm-1
• Elektronegativitas:
1.55
• Konfigurasi
Elektron: [Ar]3d5 4s2
• Formasi
Entalpi: 14.64 kJ/mol
• Konduktivitas
Panas: 7.82 Wm-1K-1
• Potensial
Ionisasi: 7.435 V
• Titik
Lebur: 1518 K
• Bilangan
Oksidasi: 7,6,4,2,3
• Kapasitas
Panas: 0.48 Jg-1K-1
• Entalpi
Penguapan: 219.74 kJ/mol
Mangan berwarna putih keabu-abuan
keperakan logam menyerupai besi, dengan sifat yang keras tapi rapuh. Sulit
untuk melebur tapi mudah untuk mengoksidasi, dan ion logam Mangan umum nya
adalah paramagnetik .
Mangan sangat reaktif secara
kimiawi, dan terurai dengan air dingin perlahan-lahan. Mangan digunakan untuk
membentuk banyak alloy yang penting. Dalam baja, mangan meningkatkan kualitas
tempaan baik dari segi kekuatan, kekerasan,dan
kemampuan pengerasan.
Dengan aluminum dan bismut,
khususnya dengan sejumlah kecil tembaga, membentuk alloy yang bersifat
ferromagnetik. Logam mangan bersifat ferromagnetik setelah diberi
perlakuan.Logam murninya terdapat sebagai bentuk allotropik dengan empat jenis.
Salah satunya, jenis alfa, stabil pada
suhu luar biasa tinggi; sedangkan mangan jenis
gamma, yang berubah menjadi alfa pada suhu tinggi, dikatakan fleksibel,
mudah dipotong dan ditempa.
Mangan termasuk golongan transisi
yang merupakan logam berwarna putih abu-abu yang penampilannya serupa dengan
besi tuang.Memiliki titik lebur yang tinggi kira-kira 1250 °C.Ia bereaksi
dengan air hangat membentuk mangan (II) hidroksida dan hidrogen. Cahaya
photogenerasi pada Mn(CO)4L radikal (L= CO, L) dari 1,2-diax-Mn2(CO)5L2
kehadiran halida organik atau campuran fisik dari Mn2(CO)3L2. (L = PR3) dan
solusi halida organik hasil Mn(CO)5-yLyX sebagai hasil satu-satunya.
Tingkat oksidasi tertinggi bagi
mangan sesuai dengan jumlah total elektron 3d dan 4s, tetapi hanya terjadi
dalam senyawa okso MnO4-, Mn2O7, dan MnO3F.Senyawa-senyawa ini menunjukkan
beberapa kemiripan dengan senyawa halogen yang sesuai.Mangan relatif melimpah,
dan terdapat dalam banyak deposit, terutama oksida, oksida hidrat, atau
karbonat.Logam dapat diperoleh daripadanya atau dari Mn3O4 yang didapat dengan
memanggangnya, melalui reduksi dengan Al. Mangan cukup elektropositif, dan
mudah melarut dalam asam bukan pengoksidasi.
Selain titik cairnya yang tinggi,
daya hantar listrik merupakan sifat-sifat mangan yang lainnya.Selain itu,
mangan memiliki kekerasan yang sedang akibat dari cepat tersedianya elektron
dan orbital untuk membentuk ikatan logam.
Konfigurasi elektron Mn adalah
(Ar) 3d5 4s2 dengan menggunakan 2 elektron 4s dan kemudian kelima elektron 3d
yang tidak berpasangan. Mn mempunyai bilangan oksidasi antara +2 sampai
+7.Reaksi kimia yang penting dari senyawa mangan adalah reaksi oksidasi dan
reduksi.
Enam oksida mangan dikenal orang
MnO, Mn2O, MnO2, MnO3, Mn2O7 dan Mn3O4. Lima dari oksida ini mempunayai
keadaaan oksidasi masing-masing +2, +3, +4, +5 dan +7, sedangkan yang terakhir
Mn3O4, merupakan mangan (II) okisda, (MnO, Mn2O3).
Sumber utama senyawa mangan
adalah MnO2.Jika MnO2 dipanaskan dengan penambahan alkali dan zat pengoksidasi,
garam permanganat dapat terbentuk.
3MnO2 + 6KOH + KClO3 3K2MnO4 +
KCl + 3H2O
K2Mn4
diekstraksi dari bahan campuran dalam air dan dapat dioksidasi menjadi KMnO4
(misalnya dengan Cl2 sebagai zat pengoksidasi). Alternatif lain, jika MnO4
diasamkan dihasilkan MnO4-. KMnO4 merupakan zat pengoksida yang penting. Untuk
analisa kimia biasanya digunakan pada larutan asam, dimana senyawa tersebut
direduksi menjadi Mn2+ .
Kation mangan (II) diturunkan
dari mangan (II) oksida. Ia membentuk garam-garam tak berwarna, meskipun jika
senyawa itu mengandung air kristal dan terdapat dalam larutan, warnyanya agak
merah jambu, ini disebabkan oleh adanya ion heksa kuomanganat (II)
(MnO(H2O)6)2+ ion mangan (III) tidak stabil, tetapi ada kompleks yang
mengandung mangan dalam keadaan oksidasi +3 dikenal orang. Mudah direduksi
menjadi ion mangan (II).Senyawa mangan (II) dengan kekecualian mangan (IV)
oksida adalah tidak stabil, karena ion mangan (IV) ini mudah direduksi menjadi
mangan (II).Senyawa mangan (VI) stabil dalam larutan basa dan berwarna
hijau.Pada penetralannya tejadi reaksi disproporsionasi, tebentuk endapan
mangan dikosida dan ion manganat (VII) atau permanganat.Jika mangan (VI) oksida
diolah dengan asam, terbentuk ion-ion mangan (II).Senyawa mangan (VII)
mengandung ion manganat (VII) atau permangantat MNO4-.Permanganat alkali adalah
senyawa yang stabil yang menghasilkan larutan warna lembayung.Semuanya
merupakan zat pengoksidasi yang kuat.
Mangan mempunyai warna
putih-kelabu dan menyerupai besi. Mangan berkilap metalik sampai submetalik,
kekerasan 2 – 6, berat jenis 4,8, reniform, massif, botriodal, stalaktit, dan
kadang-kadang berstruktur radial dan berserat. Mangan adalah logam keras dan
sangat rapuh, bisa dileburkan dan disatukan walaupun sulit, tetapi sangat mudah
untuk mengoksid mangan.Logam mangan dan ion-ion biasa beliau mempunyai daya
magnet yang kuat.
Reaksi kimia:
1. Reaksi Dengan Air
Mangan bereaksi dengan air dapat
berubah menjadi basa secara perlahan dan gas hidrogen akan dibebaskan sesuai
reaksi:
Mn(s) + 2H2O → Mn(OH)2 +H2
2.
Reaksi Dengan Udara
Logam mangan terbakar di udara
sesuai dengan reaksi:
3Mn(s) + 2O2 → Mn3O4(s)
3Mn(s) + N2 → Mn3N2(s)
3.
Reaksi Dengan Halogen
Mangan bereaksi dengan halogen
membentuk mangan (II) halida, reaksi:
Mn(s) +Cl2 → MnCl2
Mn(s) + Br2 → MnBr2
Mn(s) + I2 → MnI2
Mn(s) + F2 → MnF2
Selain bereaksi dengan flourin
membentuk mangan (II) flourida, juga menghasilkan mangan (III) flourida sesuai
reaksi:
2Mn(s) + 3F2 → 2MnF3(s)
4.
Reaksi Dengan Asam
Logam mangan bereaksi dengan
asam-asam encer secara cepat menghasilkan gas hidrogen sesuai reaksi:
Mn(s) + H2SO4 → Mn2+(aq) +
SO42-(aq) + H2(g)
Reaksi ion mangan(II) dalam
larutan:
Ion yang paling sederhana dalam
bentuk mangan dalam larutan adalah ion heksaaquomangan(II) – [Mn(H2O)6]2+.
Reaksi ion heksaaquomangan(II)
dengan ion hidroksida:
Ion hidroksida (dari, katakanlah,
larutan natrium hidroksida) dapat menghilangkan ion hidrogen dari ligan air dan
kemudian melekat pada ion mangan. Setelah ion hidrogen dihilangkan dari dua
molekul air, kamu akan memperoleh kompleks tidak bermuatan – kompleks netral.
Kompleks netral ini tidak larut dalam air dan terbentuk endapan.
Dalam tabung reaksi, perubahan
warna yang terjadi adalah:
Saya dapat menunjukkan bahwa
larutan aslinya berwarna merah muda yang pucat sekali (warna merah muda paling
pucat yang bisa saya hasilkan!), tetapi pada faktanya larutan tersebut
sebenarnya tidak berwarna. Endapan coklat pucat di oksidasi menjadi mangan(II)
oksida yang berwarna coklat lebih gelap pada saat bersentuhan dengan oksigen
dari udara.
Reaksi ion heksaaquomangan(II)
dengan larutan ammonia:
Amonia dapat berperan sebagai
basa maupun sebagai ligan.Pada kasus ini, pada konsentrasi laboratorium yang
biasa, amonia berperan sebagai basa – dapat menghilangkan ion hidrogen dari
kompleks aquo.
Sekali lagi, saya dapat
menunjukkan larutan asli sebagai larutan berwarna merah muda paling pucat yang
dapat saya hasilkan, tetapi pada faktanya larutan tersebut sebenarnya tidak
berwarna. Endapan coklat pucat di oksidasi menjadi mangan(II) oksida yang
berwarna coklat lebih gelap ketika bersentuhan dengan oksigen dari udara. Tidak
terlihat perbedaan bentuk reaksi antara reaksi tersebut dengan reaksi yang
terakhir.
C. KETERSEDIAAN
DI ALAM
Mangan ditemukan di alam dalam
bentuk:
Pyrolusite (MnO2)
Brounite (Mn2O3)
Housmannite (Mn3O4)
Mangganite (Mn 2O3.H2O)
Psilomelane [(BaH2O)2.Mn5O10]
Rhodochrosite (MnCO3)
Di Indonesia, mangan telah
ditemukan sejak 1854, yaitu terdapat di Karangnunggal, Tasikmalaya (Jabar)
tetapi baru dieksploitasi pada tahun 1930.daerah-daerah lain yang mempunyai
potensi mangan adalah Kulonprogo (Yogya), pegunungan karang bolong (Kedu
Selatan), Peg. Menoreh (magelang), Gunung Kidul, Sumatera Utara Pantai Timur,
aceh, dll
D. PEMBUATAN
Mangan diperoleh dengan ekstraksi
oksida-oksidanya dari tambang bijihnya. Prosesnya ada beberapa cara antara
lain:
1.
Reduksi dengan karbon
Oksida mangan yang telah
diekstraksi dicampur dengan karbon lalu dipanaskan, sehingga terjadi reaksi:
Mn3O4 + 4C → 3Mn + 4CO
MnO +2C → Mn + 2CO
2.
Proses alumino thermic
Bijih dicuci dengan mengalirkan
air dan dipanggang dengan dialiri udara lalu dipanaskan terus sampai
pijar(merah) dimana MnO2 akan berubah menjadi Mn3O4
MnO2 → Mn3O4 + O2
Oksida yang terbentuk dicampur
dengan bubuk aluminium dalam krus, lalu ditimbuni dengan bubuk magnesium dan
barium peroksida. Reduksi terjadi dalam pemanasan
3Mn3O4 + 8Al → 4Al2O3 + 9Mn
3.
Metode Elektrolisa
Mangan secara besar-besaran
diprodiuksi dengan cara ini:
Bijih digiling dan dipekatkan
dengan proses gravity. Bijih yang sudah dipekatkan dipanggang (elumino proses)
sampai terbentuk Mn3O4
Mn3O4 diubah menjadi MnSO4
Mn3O4 dipanaskan bersama H2SO4
encar maka terbentuk MnSO4 (larut) dan MnO2 (tak larut). MnO2 dapat dipijarkan
lagi menjadi Mn3O4 dan proses diulang seperti diatas.
Elektrolisa larutan MnSO4
dielektrolisa menggunakan katoda merkuri.Mangan dibebaskan pada katoda ini
membentuk amalgam. Selanjutnya amalgam didestilasi dimana Hg akan menguap lebih
dulu dan tinggal mangan.
E.
KEGUNAAN UNSUR MANGAN
1. Penggunaan Mangan Dalam Produksi Baja
Kegunaan mangan yang paling
penting adalah dalam produksi baja, dan untuk keperluan ini biasanya digunakan
campuran besi mangan, yaitu feromangan.Feromangan diproduksi dengan mereduksi
campuran besi dan oksida mangan dengan karbon. Bijih mangan yang paling utama
adalah pirolisit, MnO2
MnO2 + Fe2O3 + 5C Mn + 2Fe + 5CO
Pada produksi baja, Mn
berpartisipasi pada pemurnian besi melalui reaksi dengan belerang dan oksigen
dan memindahkannya melalui pembentukan kerak. Fungsi yag lain adalah untuk
meningkatkan kekerasan baja. Baja mengandung Mn dengan proporsi yang besar,
sangat keras dan tahan lama, digunakan sebagai kereta api dan mesin-mesin
buldoser.
2.
Penggunaan Kalium Manganat (Vii) Sebagai Agen Pengoksidasi Dalam Kimia Organik
Kalium manganat(VII) biasa
digunakan dalam larutan netral atau larutan yang bersifat basa dalam kimia
organik. Pengasaman kalium manganat(VII) cenderung untuk lebih meningkatkan
kekuatan destruktif agen pengoksidasi, memecah ikatan-ikatan karbon-karbon.
Larutan kalium manganat(VII)
biasa dibuat sedikit basa dengan larutan natrium karbonat, dan perubahan warna
yang khas adalah sebagai berikut:
3.
Pada Pengujian Untuk Ikatan Rangkap C=C
Kalium manganat(VII) mengoksidasi
ikatan rangkap karbon-karbon, dan berlangsung melalui perubahan warna diatas.
Etana, sebagai contoh, di
oksidasi menjadi etana-1,2-diol.
Oksigen dalam tanda kurung
persegi berarti â€oksigen dari agen pengoksidasiâ€.Ini merupakan singkatan
dari persamaan yang banyak digunakan dalam kimia organik.Kamu pasti sangat
tidak menyukai untuk menulis persamaan ion yang lengkap untuk reaksi tersebut
pada tingkatan ini.
Sejujurnya, pengujian ini
bukanlah suatu tes yang baik untuk ikatan rangkap karbon-karbon, karena semua
yang mengalami reduksi dapat memiliki efek yang sama pada larutan kalium
manganat(VII). Akan tetapi, kamu dapat menggunakan reaksi sederhana ini sebagai
cara untuk membuat diol.
Pada Oksidasi Rantai Cabang
Aromatik
Larutan kalium menganat(VII) yang
bersifat basa mengoksidasi semua rantai cabang yang melekat pada pada cincin
benzen menjadi satu grup -COOH. Pemanasan yang lama sangat diperlukan pada tahap
ini. Sebagai contoh:
Pada kasus rantai cabang etil,
kamu juga akan memperoleh karbon dioksida. Dengan rantai cabang yang lebih
panjang, kamu dapat memilah campuran produk yang lain – tetapi pada tiap kasus,
produk utama adalah asam benzoat.
4.
Penggunaan kalium manganat(VII) sebagai agen pengoksidasi dalam titrasi
Larutan kalium manganat(VII)
digunakan untuk menentukan konsentrasi semua agen pengoksidasi yang dipilah.
Kalium manganat(VII) selalu digunakan dalam larutan asam.
Sebagai contoh, kalium
manganat(VII) mengoksidasi
• Ion
besi(II) menjadi ion besi(III)
Fe2+ → Fe3+ + e-
• Larutan
hidrogen peroksida menjadi oksigen
H2O2 → O2 + 2H+ + 2e-
• Asam
etandioat (asam oksalat) menjadi karbon dioksida (reaksi ini berlangsung dalam
kondisi panas).
• Ion
sulfit (ion sulfat (IV)) menjadi ion sulfat (ion sulfat(VI))
Pada setiap kasus, persamaan
setengah reaksi untuk ion manganat(VII) daalm larutan asam adalah:
Persamaan tersebut dapat
digabungkan untuk memberikan kamu persamaan ion secara keseluruhan untuk setiap
kemungkinan reaksi.Hal ini, tentunya, juga memberikan kepada kamu suatu
perbandingan reaksi.
Sebagai contoh, ketika persamaan
digabungkan, kamu menemukan bahwa 1 mol ion MnO4- bereaksi dengan 5 mol ion
Fe2+. Melalui informasi yang diperoleh tersebut, perhitungan titrasi sama
seperti yang lain.
5. Melakukan titrasi
Larutan kalium manganat(VII)
selalu dimasukkan ke dalam buret, dan larutan yang lain ditempatkan dalam labu
yang diasamkan dengan asam sulfat encer terlebih dahulu.
Larutan kalium manganat(VII)
menetes kedalam labu dan menjadikannya tidak berwarna. Titik akhir adalah warna
merah muda permanen yang muncul pertama kali dalam larutan yang menunjukkan
adanya sedikit ion manganat(VII) berlebih.
4.
TITANIUM
Titanium adalah sebuah unsur
kimia dalamtabel periodik yang memiliki simbol Ti dan nomor atom 22. Titanium
digunakan dalam alloy kuat dan ringan (terutama denganbesi dan aluminum) dan
merupakan senyawa terbanyaknya, titanium dioksida, digunakan dalam pigmen putih.
Titanium dihargai lebih mahal daripada emas karena sifat-sifat logamnya.
A. SEJARAH
(Latin: titans, anak pertama bumi
dalam mitologi romawi) Ditemukan oleh Gregor di tahun 1791 dan dinamakan oleh
Klaproth di tahun 1795. Titanium yang tidak murni dipersiapkan oleh Nilson dan
Pettersson di tahun 1887, tetapi unsur yang murni tidak dibuat sampai pada
tahun 1910 oleh Hunter dengan cara memanaskan TiCl4 dengan natrium dalam bom
baja.
B. CIRI-CIRI
DAN SIFAT
Titanium adalah logam transisi
bewarna putih keperakan, yang bersifat ringan dan kuat dan mempunyai lambang
kimia Ti. Selain itu, titanium juga memiliki massa jenis yang rendah, keras
tahan karat, dan mudah diproduksi. Titanium tidak larut dalam larutan asam
kuat, tidak reaktif diudara karena memilki lapisan oksida dan nitrida sebagai
pelindung.Logam ini tahan pengikisan 20 kali lebih besar daripada logam
campuran tembaga nikel. Batu permata titania lebih tampak cemerlang dari intan
apabila dipotong dan dipoles dengan baik. Pada sistem periodik terletak pada golongan
IVB dan periode 4.nomor atam titanium adalah 22 dengan massa atom relatifnya
adalah 47,88 gr/mol. Titanium memiliki titik lebur 1.660oC dan titik didih
3.287oC. Titanium pertama kali ditemukan oleh William Gregor kimiawan Inggris
pada tahun 1791, yang kemudian diberi nama oleh Martin Heinrich Klaproth pada
tahun kimiawan Jerman 1795. Titanium banyak dijumpai hampir semua batuan.Selain
banyak ditemui dalam bentuk bijih mineral, titanium juga banyak terdapat dalam
batuan meteorit.Titanium juga merupakan unsur kesembian terbanyak didalam kerak
bumi.
C. KEBERADAAN
DI ALAM
Titanium ditemukan di meteor dan
di dalam matahari. Bebatuan yang diambil oleh misi Apollo 17 menunjukkan
keberadaan TiO2 sebanyak 12,1%. Garis-garis titanium oksida sangat jelas
terlihat di spektrum bintang-bintang tipe M. Unsur ini merupakan unsur
kesembilan terbanyak pada kerak bumi. Titanium selalu ada dalam igneous rocks
(bebatuan) dan dalam sedimen yang diambil dari bebatuan tersebut. Ia juga
terdapat dalam mineral rutile, ilmenite dan sphene dan terdapat dalam titanate
dan bijih besi. Titanium juga terdapat di debu batubara, dalam tetumbuhan dan
dalam tubuh manusia. Logam ini hanya dikutak-kutik di laboraturium sampai pada
tahun 1946, Kroll menunjukkan cara memproduksi titanium secara komersil dengan
mereduksi titanium tetraklorida dengan magnesium. Metoda ini yang dipakai
secara umum saat ini. Selanjutnya logam titanium dapat dimurnikan dengan cara
medekomposisikan iodanya.
D. PROSES
PEMBUATAN TITANIUM
Titanium dialam terdapat dalam
bentuk bijih seperti rutil (TiO2) dan ilmenit ( FeTiO3). Walau melimpah dibumi,
namun untuk mendapatkan unsur ini membutuhkan proses yang panjang dan dengan
biaya yang mahal. Salah satu metode yang digunakan dalam proses pembuatan
titanium adalah Metode Kroll yang banyak menggunakan klor dan karbon. Hasil
reaksinya adalah titanium tetraklorida yang kemudian dipisahkan dengan besi
triklorida dengan menggunakan proses distilasi. Senyawa titanium tetraklorida,
kemudian direduksi oleh magnesium menjadi logam murni.Udara dikeluarkan agar
logam yang dihasilkan tidak dikotori oleh unsur oksigen dan nitrogen.Sisa
reaksi adalah antara magnesium dan magnesium diklorida yang kemudian
dikeluarkan dari hasil reaksi menggunakan air dan asam klorida sehingga
meninggalkan spons titanium. Spon ini akan mencair dibawah tekanan helium atau
argon yang pada akhirnya membeku dan membentuk batangan titanium murni
E. KEGUNAAN
Ø
Militer.
Oleh karena kekuatannya, unsur ini digunakan untuk membuat peralatan perang
(tank) dan untuk membuat pesawat ruang angkasa.
Ø
Industri.
Beberapa mesin pemindah panas (heat exchanger)dan bejana bertekanan tinggi
serta pipa-pipa tahan korosi memakai bahan titanium.
Ø
Kedokteran.
Bahan implan gigi, penyambung tulang, pengganti tulang tengkorak, struktur
penahan katup jantung.
Ø
Mesin.
Material pengganti untuk batang piston.
5.
VANADIUM
Vanadium adalah salah satu unsur
kimia dalamtabel periodik yang memiliki lambang V dannomor atom 23. Salah satu
senyawa yang mengandung vanadium antara lain vanadium pentaoksida (V2O5).
A. SEJARAH
Vanadium ditemukan pertama kali
oleh del Rio pada tahun 1801. Sayangnya, seorang ahli kimia Perancis dengan
salah menyatakan bahwa unsur baru del Rio hanyalah krom yang tidak murni. Del
Rio pun menyangka dirinya salah dan menerima pernyataan ahli kimia Perancis
itu. Unsur ini akhirnya ditemukan ulang pada tahun 1830 oleh Sefstrom, yang
menamakan unsur itu untuk memuliakan dewi Skandinavia, Vanadis, karena aneka
warna senyawa yang dimilikinya.
B. PROSES
PEMBUATAN
Vanadium berhasil diisolasi hingga
nyaris murni oleh Roscoe, pada tahun 1867 dengan mereduksi garam kloridanya
dengan hidrogen. Vanadium tidak dapat dimurnikan hingga kadar 99.3% – 99.8%
hingga tahun 1922.
Produksi
vanadium sekitar 80% digunakan untuk pembuatan baja. Dalam penggunaannya vanadium
dibentuk sebagai logam campuran besi. Fero vanadium mengandung 35% - 95%
vanadium. Ferrovanadium dihasilkan dengan mereduksi V205
dengan pereduksi campuran silicon dan besi. SiO2 yang dihasilkan
direaksikan dengan CaO membentuk kerak CaSiO3(l). reaksinya sebagai
berikut.
2 V205(s) +
5Si(s) { 4V(s)
+ Fe(s) } + 5 SiO2(s)
SiO2(s) + CaO(s) CaSiO3
Kemudian ferrovanadium dipisahkan dengan CaSiO3.
C. KEBERADAAN
DI ALAM
Vanadium ditemukan dalam 65
mineral yang berbeda, di antaranya karnotit, roskolit, vanadinit, dan patronit,
yang merupakan sumber logam yang sangat penting.Vanadium juga ditemukan dalam
batuan fosfat dan beberapa bijih besi, juga terdapat dalam minyak mentah
sebagai senayawa kompleks organik.Vanadium juga ditemukan dalam sedikit dalam
batu meteor.Produksi komersial berasal dari abu minyak bumi dan merupakan
sumber Vanadium yang sangat penting.Kemurnian yang sangat tinggi diperoleh
dengan mereduksi vanadium triklorida dengan magnesium atau dengan campuran magnesium-natrium.
Sekarang, kebanyakan logam vanadium dihasilkan dengan mereduksi V2O5 dengan
kalsium dalam sebuah tabung bertekanan, proses yang dikembangkan oleh mckenie
dan Seybair.
D. KEGUNAAN
Vanadium banyak digunakan dalam
industri-industri seperti :
a.
Untuk membuat peralatan yang membutuhkan kekuatan dan kelenturan yang tinggi
seperti per mobil dan alat mesin berkecepatan tinggi,
b. Untuk membuat logam campuran,
c.
Oksida vanadium (V2O5) digunakan sebagai katalis dalam
pembuatan asam sulfat dengan proses kontak.
d.
Umumnya digunakan untuk paduan dengan logam lain seperti baja tahan karat dan
baja untuk peralatan berat karena sifatnya merupakan logam putih terang,
relatif lunak dan liat, tahan terhadap korosif, asam, basa, dan air garam.
e.
V2O5 digunakan sebagai katalis pada proses pembuatan asam
sulfat dan digunakan sebagai reduktor.
BAB
III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
0 Response to "MAKALAH KIMIA"
Post a Comment