PROPOSAL TENTANG UKS



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
              Anak merupakan manusia kecil yang memiliki potensi yang harus dikembangkan. Anak memiliki karakteristik tertentu yang khas dan tidak sama dengan orang dewasa, mereka selalu aktif, dinamis, antusias dan ingin tahu terhadap apa yang dilihat, didengar, dan dirasakan, mereka seolah-olah tidak pernah berhenti bereksplorasi dan belajar. Anak merupakan makhluk sosial, unik, kaya dengan fantasi, memiliki daya perhatian pendek, dan memiliki masa yang paling potensial untuk belajar, maka dari itu upaya pendidikan untuk kesehatan anak melalui Unit Kesehatan Sekolah (UKS) yang dilakukan oleh tenaga kesehatan Puskesmas sangat penting karena akan sangat membantu anak dalam tumbuh kembangnya ke masa depan. Anak yang sehat merupakan akar dari pertumbuhan generasi muda yang kuat dan unggul untuk mengisi pembangunan suatu negara. Faktor yang kondusif untuk kesehatan anak ke masa depan adalah dengan upaya pendidikan kesehatan anak sejak dini (Sujiono, 2009).
              Pendidikan merupakan pengaruh lingkungan atas anak untuk menghasilkan perubahan-perubahan yang tetap atau permanen didalam kebiasaan tingkah laku, pikiran dan sikap seseorang anak.Kualitas pendidikan untuk anak berkaitan erat dengan sumber daya manusia yang berkualitas pula.Sumber daya manusia yang berkualitas adalah yang memiliki jasmani dan rohani yang sehat. Upaya pengembangan sumber daya manusia yang berkualitas dan sehat antara lain dengan melaksanakan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) (Sujiono, 2009).
              UKS adalah upaya terpadu lintas program dan lintas sektoral untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat dan selanjutnya terbentuk perilaku hidup sehat dan bersih baik bagi peserta didik, warga sekolah maupun warga masyarakat. UKS merupakan usaha kesehatan masyarakat yang dijalankan di sekolah-sekolah dengan anak didik beserta komunitas lingkungan sekolah sebagai sasaran utama. Guru UKS dan peserta didik adalah merupakan anggota primernya, masyarakat sekolah atau orang tua siswa, serta perawat komunitas. Dalam hal ini petugas kesehatan dari puskesmas menjadi pendukung pelaksana keberhasilan program kesehatan sekolah ( Effendi, 2001).
              Kesehatan adalah hak azazi manusia dan sekaligus investasi untuk keberhasilan pembangunan bangsa. Untuk itu diselenggarakan pembangunan kesehatan secara menyeluruh dan berkesinambungan dengan tujuan meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Pembangunan kesehatan tersebut merupakan upaya seluruh potensi Bangsa Indonesia baik masyarakat, swasta maupun pemerintah (Depkes,RI 2007).
              Banyak negara berkembang termasuk Indonesia masih belum ada pelayanan sekolah yang menyeluruh, karena persoalan tenaga guru yang belum terlatih, baik itu dari segi pengetahuan, sikap ,proses pelaksanaa, dukungan pihak sekolah dan pendanaan untuk program usaha kesehatan sekolah yang belum memadai.Sedangkan untuk program usaha kesehatan sekolah diperlukan kerja tim yang efektif dan efisien untuk memberikan hasil yang optimal.
              Berdasarkan hal tersebut, penulis tertarik melakukan penelitian yang berjudul “Hubungan sikap dan pihak sekolah dengan pelaksanaan Usaha Kesehatan Sekolah pada Sekolah Dasar di Kelurahan Pasie Nan Tigo, Kecamatan Koto Tangah  Kota Padang tahun 2013”.

B.     Rumusan Masalah
              Berdasarkan hal di atas maka yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah ada hubungan sikap (Dokter kecil dan guru ) dan pihak sekolah dengan pelaksanaan UKS di Sekolah Dasar dalam memberikan pelayanan kesehatan di Kelurahan Pasie Nan Tigo, Kecamatan Koto Tangah Kota Padang tahun 2013.

C.    Tujuan Penelitian
a)      Tujuan Umum
      Untuk mengetahui hubungan sikap dan pihak sekolah dengan pelaksanaan UKS pada Sekolah Dasar di Kelurahan Pasie Nan Tigo, Kecamatan Koto Tangah Kota Padang tahun 2013.

b)      Tujuan khusus
1.      Diketahuinya pelaksanaan UKS pada Sekolah Dasar di Kelurahan Pasie Nan Tigo, Kecamatan Koto Tangah Kota Padang tahun 2013.
2.      Diketahuinya sikap siswa (Dokter kecil) dan guru Sekolah Dasar di Kelurahan Pasie Nan Tigo, Kecamatan Koto Tangah Kota Padang tahun 2013.
3.      Diketahuinya pihak Sekolah Dasar di Kelurahan Pasie Nan Tigo, Kecamatan Koto Tangah Kota Padang tahun 2013.
4.      Diketahuinya sikap dan pihak Sekolah dengan pelaksanaan UKS pada Sekolah Dasar di Kelurahan Pasie Nan Tigo, Kecamatan Koto Tangah Kota Padang tahun 2013.


D.    Manfaat Penelitian
a)      Manfaat Teoritis
1.      Memperluas pengetahuan penulis dalam masalah pelaksanaan Usaha Kesehatan Sekolah yang belum efektif terhadap sikap  dan pihak sekolah di Sekolah Dasar.
2.      Menjadi referensi untuk penelitian-penelitian berikutnya yang relevan.

b)      Manfaat Praktis
      Memberikan referensi bagi Sekolah Dasar dalam melaksanakan program kesehatan dan memberikan pelayanan yang efektif dan efisien.

E.     Ruang Lingkup Penelitian
              Penelitian ini membatasi masalah pada hubungan sikap dan pihak sekolah dengan pelaksanaan Usaha Kesehatan Sekolah pada Sekolah Dasar di Kelurahan Pasie Nan Tigo, Kecamatan Koto Tangah Kota Padang tahun 2013. Dalam hal ini menjelaskan hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen dan memuat keterangan hipotesis.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A.    Kajian Teori Tentang UKS
1)      Pengertian Usaha Kesehatan Sekolah
      Usaha Kesehatan Sekolah adalah salah satu upaya untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat anak usia dini sekolah dan selanjutnya membentuk prilaku hidup sehat anak usia sekolah dan selanjutnya membentuk prilaku hidup sehat yang pada gilirannya menghasilkan derajat kesehatan yang optimal (Depkes RI,2002).
      Usaha Kesehatan Sekolah atau UKS adalah upaya pendidikan dan kesehatan yang dilaksanakan secara terpadu, sadar, berencana, terarah, dan bertanggung jawab dalam menanamkan, menumbuhkan, mengembangkan dan membimbing untuk menghayati dan melaksanakan prinsip hidup sehat dalam kehidupan peserta didik sehari-hari (Purnomo,2006).

2)      Tujuan
      Secara umum UKS bertujuan meningkatkan mutu pendidikan dan prestasi belajar peserta didik dengan meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat serta derajat kesehatan peserta didik. Selain itu juga menciptakan lingkungan yang sehat, sehingga memungkinkan pertumbuhan dan perkembangan yang harmonis dan optimal dalam rangka pembentukan manusia Indonesia berkualitas. Sedangkan secara khusus tujuan UKS adalah menciptakan lingkungan kehidupan sekolah yang sehat, meningkatkan pengetahuan, mengubah sikap dan membentuk perilaku masyarakat sekolah yang sehat dan mandiri. Di samping itu juga meningkatkan peran serta peserta didik dalam usaha peningkatan kesehatan di sekolah dan rumah tangga serta lingkungan masyarakat, meningkatkan keteramplan hidup sehat agar mampu melindungi diri dari pengaruh buruk lingkungan.

3)      Sasaran Usaha Kesehatan Sekolah
      Sasaran program Usaha Kesehatan Sekolah adalah masyarakat sekolah dari tingkat pendidikan dasar sampai dengan tingkat pendidikan menengah termasuk perguruan  tinggi beserta lingkungannya yang terdiri dari anak didik, guru dan petugas kesehatan sekolah lainnya (Depkes RI,2002).

4)      Ruang Lingkup UKS
      Ruang lingkup dari UKS adalam ruang lingkup yang tercermin dalam Tri Program Usaha Kesehatan Sekolah (TRIAS UKS)  (Purnamo,2006) :
a)      Penyelenggaraan Pendidikan Kesehatan yang meliputi :
·         Pengetahuan tentang dasar-dasar pola hidup bersih dan sehat
·         Sikap tanggung jawab terhadap persoalan kesehatan
·         Latihan atau demonstrasi kebiasaan hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari.
                              Penyelenggaraan pendidikan kesehatan ini dapat melalui :
ü  Kegiatan instrakurikuler dimana pelaksanaan dilakukan pada jam pelajaran sesuai dengan kurikulum yang berlaku.
ü  Kegiatan ekstrakurikuler dimana kegiatan dilaksanakan di luar jam pelajaran (termasuk pada waktu libur) yang dilakukan di sekolah ataupun di luar sekolah, dengan tujuan antara lain untuk memperluas pengetahuan dan keterampilan peserta didik di bidang kesehatan.
                             Peranan penyelenggaraan pendidikan kesehatan meliputi :
1)      Peranan guru :
Ø  Menggunakan kurikulum sesuai dengan ketentuan bidang studi olahrga dan kesehatan sebagai wadah pelaksanaan UKS di sekolah secara instrakurikuler.
Ø  Menggunakan kegiatan desa sebagai pelajaran pengalaman bagi murid.
Ø  Menumbuhkan dan menggerakan murid-murid untuk mengembangkan pengetahuan, sikap, ketrampilan, dan pola kebiasaan yang berguna untuk perbaikan kesehatan pribadi, keluarga dan masyarakat, sekarang dan masa depan.
Ø  Bertindak sebagai penasehat dan pembimbing kesehatan dan keselamatan.
Ø  Mengadakan pertemuan-pertemuan mengenai kesehatan dengan orang tua murid dan petugas kesehatan.

2)      Peranan peserta didik
Ø  Berperan aktif mengikuti kegiatan instrakurikuler dan ekstrakurikuler.
Ø  Mengembangkan pengetahuan, sikap, dan ketrampilan dalam lingkungan sekolaah, keluarga dan masyarakat.

3)      Peranan petugas kesehatan sekolah
Ø  Membantu guru dalam melaksanakan program pendidikan kesehatan dengan memberikan penerangan ilmiah, menyarankan alat-alat peraga dan kegiatan-kegiatan.
Ø  Memprakarsakan pertemuan antara guru dan para orang tua murid untuk membicarakan persoalan kesehatan anak-anak dan program kesehatan sekolah.

b)      Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan antara lain dalam bentuk :
1.      Peningkatan kesehatan
2.      Pemeriksaan murid
3.      Pengobatan ringan dan P3K
4.      Pengawasan warung sekolah
5.      Pencatatan dan pelaporan tentang keadaan penyakit.
                        Dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan dapat dilaksanakan dengan kegiatan             yang bersifat komprehensif (terpadu dan menyeluruh) yang meliputi :
a.       Kegiatan peningkatan kesehatan berupa penyuluhan kesehatan dan latihan ketrampilan dalam rangka pelayanan kesehatan.
b.      Kegiatan pencegahan, berupa peningkatan daya tubuh, kegiatan pemutusan rantai penularan penyakit dan kegiatan penghentian proses penyakit pada tahap dini sebelum tinbul kelainan.

5)      Program Pelaksanaan UKS
a)      Tujuan Program UKS
      Adapun tujuan dari program UKS adalah untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat dan derajat kesehatan peserta didik serta menciptakan lingkungan sehat, sehingga memungkinkan pertumbuhan manusia Indonesia seutuhnya (Hidayat,2005).
      Keadaan kesehatan peserta didik yang sebaik-baiknya dapat meliputi :
·         Anak tumbuh dan berkembang sesuai dengan umurnya
·         Tidak mempunyai kelainan atau mengidap suatu penyakit
·         Mempunyai sikap, tingkah laku dan kebiasaan sehat.
                        Dengan demikian setiap anak mempunyai kesempatan tumbuh dan belajar secara                    harmonis, efisien dan optimal (Hidayat,2005).
1.      Pendidikan Kesehatan di Sekolah (Health Education in School)
a.    Kegiatan intra kurikuler,  maksudnya adalah pendidikan kesehatan merupakan bagian dari kurikulum sekolah, dapat berupa mata pelajaran yang berdiri sendiri seperti mata pelajaran ilmu kesehatan atau disisipkan dalam ilmu-ilmu laen seperti olah raga dan kesehatan, ilmu pengetahuan alam, dan sebagainya.
b.    Kegiatan ekstra kurikuler, maksudnya adalah pendidikan kesehatan yang di masukan dalam kegiatan-kegiatan ekstarakulikuler dalam rangka menanamkan prilaku sehat peserta didik.
            Kegiatan-kegiatan yang dilakukan dapat berupa :
·         Penyuluhan kesehatan dari petugas puskesmas yang berkaitan dengan :
1)      Higien personal yang meliputi pemeliharaan gigi, dan mulut, kebersihan kulit dan kuku, mata, telinga dan sebagainya.
2)      Lomba poster sehat
3)      Perlombaan kebersihan kelas
2.      Pemeliharaan Kesehatan Sekolah (School Health Service)
    Pemeliharaan kesehatan sekolah di maksudkan untuk memelihara,meningkatkan, dan menemukan secara dini gangguan kesehatan yag mungkin terjadi terhadap peserta didik maupun gurunya.
   Pemeliharaan kesehatan di sekolah di lakukan oleh petugas pusekesmas yang merupakan tim yang di bentuk di bawah coordinator UKS yang terdiri dari dokter, perawat, juru imunisasi dan sebagainya. Dan untuk koordinasi untuk tingkat kecamatan di bentuk tim Pembina usaha kesehatan sekolah (TPUKS). Kegitan-kegiatan yang di lakukan adalah :
·   Pemeriksaan kesehatan, yang meliputi gigi dan mulut, mata telingan dan tenggorokan, kulit dan rambut dsb
·         Pemeriksaan perkembangan kecerdasan
·         Pemberian imunisasi
·         Penemuan kasus-kasus dini yang mungkin terjadi
·         Pengobatan sederhana
·         Pertolongan pertama
·    Rujukan bila menemukan kasus yang tidak dapat di tanggulangi di sekolah termasuk juga adalah pemeliharaan dan pemeriksaan kesehatan guru.
3.      Lingkungan Sekolah Yang Sehat
   Lingkungan sekolah yang dimaksud dalam program usaha kesehatan sekolah untuk tingkat sekolah dasar meliputi lingkungan fisik, psikis dan sosial. Kegiatan yang termasuk dalam lingkungan fisik berupa pengawasan terhadap sumber air bersih, sampah, air limbah, tempat pembuangan tinja, dan kebersihan lingkungan sekolah. Kantin sekolah, bangunan yang sehat, binatang serangga dan pengerat yang ada di lingkungan sekolah, pencemaran lingkungan tanah, air dan udara di sekitar sekolah juga merupakan bagian dari lingkungan fisik sekolah.
b)      Peran Sekolah Dalam Meningkatkan Kesehatan
    Pada era globalisasi ini banyak tantangan bagi peserta didik yang dapat mengancam kesehatan fisik dan jiwanya.Tidak sedikit anak yang menunjukkan perilaku tidak sehat, seperti lebih suka mengkonsumsi makanan tidak sehat yangtinggi lemak, gula, garam, rendah serat, meningkatkan risiko hipertensi, diabetes melitus dan obesitas, dan sebagainya.Apalagi sebelum makan tidak mencuci tangan terlebih dahulu, sehingga memungkinkan masukkan bibit penyakit ke dalam tubuh. Selain itu meningkatnya perokok pemula, usia muda, atau usia peserta didik sekolah sehingga risikonya akan mengakibatkan penyakit degeneratif. Perilaku tidak sehat lainnya yang mengkhawatirkan adalah melakukan pergaulan bebas, sehingga terjerumus ke dalam penyakit masyarakat seperti penggunaan narkoba atau tindakan kriminal.Apalagi perilaku tidak sehat ini, disebabkan lingkungan yang tidak sehat, seperti kurang bersihnya rumah,     sekolah, atau lingkungan masyarakatnya.
  Tantangan lain tentang perilaku tidak sehat muncul dari diri peserta didik sendiri. Aktifitas fisik mereka kurang bergerak, olahraga pun kurang, malas sehingga tidak bergairah baik di rumah maupun atau di sekolah.Peserta didik pun cenderung lebih menyukai dan banyak menonton televisi, bermain videogames,dan play station, sehingga mengakibatkan fisiknya kurang bugar. Akibatnya mereka rentan mengalami sakit dan beresiko terhadap berbagai penyakit degeneratif di usia dini. Untuk itu diperlukan fasilitas dan program pendidikan jasmani atau olah raga memadai dan terprogram dengan baik, di sekolah dan di lingkungan masyarakat sekitar.Hal ini sangat mendukung dan memungkinkan   peserta didik untuk bergerak, berkreasi, dan berolah raga dengan bebas,       menyenangkan dan bermanfaat bagi kesehatan dan kebugaran fisiknya.Kesehatan fisik peserta didik berkorelasi positif terhadap kematangan emosi sosialnya.Guru atau orang tua perlu memberikan bekal yang penting bagi peserta didik yaitu menciptakan kematangan emosi-sosialnya agar dapat berhasil dalam menghadapi segala macam tantangan, termasuk tantangan untuk berhasil secara akademik. Peserta didik pun akan mampu mengendalikan stress yang dialaminya, karena jika stress tidak dikendalikan akan menyebabkan timbulnya berbagai penyakit dan akan menjadi kendala untuk keberhasilan belajarnya.
   Untuk menghadapi berbagai tantangan yang dapat mengancam kesehatan fisik dan jiwanya tersebut sekolah memilkki peran yang penting untuk menciptakan dan meningkatkan kesehatan peserta didik. Upaya yang dilakukan antara lain dengan menciptakan lingkungan “Sekolah Sehat” (Health Promoting School/HPS) melalui UKS. Konsep inilah yang oleh Badan Kesehatan Dunia WHO disebut HPS (Health Promoting Schools) atau Sekolah Promosi Kesehatan sehingga “a health setting for living, learning and working” dengan tujuan (goal)“Help School Become Health Promoting Schools.”Program UKS ini hendaknya dilaksanakan dengan baik sehingga sekolah menjadi tempat yang dapat meningkatkan atau mempromosikan derajat kesehatan peserta didiknya.
 Menurut WHO (Depkes, 2008) ada enam ciri utama sekolah yang dapat     mempromosikan atau meningkatkan kesehatan, yaitu
·         Melibatkan semua pihak yang berkaitan dengan masalah kesehatan sekolah, yaitu peserta didik, orang tua, dan para tokoh masyarakat maupun organisasi-organisasi di masyarakat.
·   Berusaha keras untuk menciptakan lingkungan yang sehat dan aman, meliputi sanitasi dan air yang cukup, bebas dari segala macam bentuk kekerasan, bebas dari pengaruh negatif dan penyalahgunaan zat-zat berbahaya, suasana yang mempedulikan pola asuh, rasa hormat dan percaya. Diciptakannya pekarangan sekolah yang aman, adanya dukungan masyarakat sepenuhnya.
·   Memberikan pendidikan kesehatan dengan mengembangkan kurikulum yang mampu meningkatkan sikap dan perilaku peserta didik yang positif terhadap kesehatan, serta dapat mengembangkan berbagai keterampailan hidup yang mendukung kesehatan fisik, mental dan sosial. Selain itu, memperhatikan pentingnya pendidikan dan pelatihan untuk guru maupun orang tua.
·     Memberikan akses (kesempatan) untuk dilaksanakannya pelayanan kesehatan di sekolah, yaitu penyaringan, diagnose dini, pemantauan dan perkembangan, imunisasi, serta pengobatan sederhana. Selain itu, mengadakan kerja sama dengan puskesmas setempat, dan mengadakan program-program makanan begizi dengan memperhatikan ‘keamanan’ makanan.
· Menerapkan kebijakan-kebijakan dan upaya-upaya di sekolah untuk mempromosikan atau meningkatkan kesehatan, yaitu kebijakan yang didukung oleh seluruh staf sekolah termasuk mewujudkan proses pembelajaran yang dapat menciptakan lingkungan psikososial yang sehat bagi seluruh masyarakat sekolah. Kebijakan berikutnya memberikan pelayanan yang ada untuk seluruh peserta didik. Terakhir. kebijakan-kebijakan dalam penggunaan rokok, penyalahgunaan narkotika termasuk alkohol serta pencegahan segala bentuk kekerasan/pelecehan.
·         Bekerja keras untuk ikut atau berperan serta meningkatkan kesehatan masyarakat, dengan cara memperhatikan masalah kesehatan yang terjadi di masyarakat. Cara lainnya berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan kesehatan masyarakat.
c)      Pembentukan Tim Pelaksana
 Menurut buku pedoman dan pengembangan UKS maka suasana personalia tim pelaksanaan UKS telah ditentukan, namun demikian masih bisa sesuai dengan situasi suatu daerah (Depkes RI, 2007).
      Pembentukan tim pelaksanaan UKS dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :
·         Kepala Sekolah selaku penanggung jawab penyelenggaraan pendidikan sekolah yang kedudukannya sebagai ketua tim pelaksana UKS, mengandung unsur terikat untuk menghadiri rapat pembentukan Tim pelaksana sekolah.
·         Rapat dihadiri oleh Kepala Desa / Lurah yang kedudukannya sebagai Pembina.
·         Bila rapat telah menyepakati dan memutuskan pembentukan tim Pelaksana UKS, maka kepala sekolah segera mengeluarkan Surat Keputusan (SK) Tim pelaksana UKS.
·         SK tersebut dikirim kepada institusi / personalia yang terkait dan ke tim Pembina UKS kecamatan.
6)      Program Kegiatan Ketenagaan UKS
 Dalam pelaksanaan program UKS faktor ketenagaaan juga sangat   menentukan. Oleh karena itu, faktor ketenagaan perlu mendapat pembinaan baik dari segi jumlah maupun dari segi mutunya. Ketenagaan meliputi (Depkes     RI,2002) :
1.      Pembinaan Teknis (Guru dan Petugas Kesehatan)
2.      Pembinaan Dokter kecil
3.   Pembinaan Non Teknis (Pembinaan pendidikan, pemilik, anggota Tim Pembina UKS, karyawan sekolah dan sebagainya).
                Penilaian keberhasilan UKS dilakukan dengan menggunakan data pencatatan dan pelaporan ,               pengamatan khusus dan penelitian meliputi :
1.      Jumlah kader kesehatan sekolah (Dokter kecil)
2.      Tingkat pengetahuan anak
3.      Jumlah sekolah yang mempunyai dana sehat
4.      Tingkat absensi murid karena sakit tidak kurang dari 2% pertahun
5.      Kebersihan lingkungan.
7)      Kebijakan Dalam Peningkatan Implementasi Dalam Peningkatan Usaha Kesehatan Sekolah Untuk mendukung peningkatan proses pembelajaran yang lebih baik, maka program peningkatan kualitas jasmani dan pengembangan sekolah sehat  akan terus dilaksanakan. Sehingga dapat terbentuk peserta didik yang sehat dan  bugar serta sekolah yang memenuhi standar sekolah sehat. Cara yang dilakukanadalah mengoptimalkan berbagai upaya pengembangan sekolah sehat antara lain  dilakukan upaya peningkatan kemampuan profesionalisme guru dan tenagapendidik melalui berbagai pelatihan, bimbingan dan penyuluhan, serta upaya-upaya sosialisasi dan implementasi di bidang UKS, pendidikan kesehatan,pendidikan kecakapan hidup, pendidikan jasmani dan kebugaran jasmani.Mengefektifkan pengkajian dan pengembangan pendidikan antara lain dengan lebih memfokuskan upaya pengkajian dalam rangka meningkatkan kemampuan  hidup sehat, melaksanakan evaluasi yang sesuai dengan upaya peningkatan kualitas jasmani dan pengembangan sekolah sehat. Mengintensifkan pengkajian dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi antara lain dengan memantapkan pengembangan program dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan dan melaksanakan pengkajian dan pengembangan bidang   pengukuran, standarisasi, evaluasi dalam rangka upaya peningkatan kualitas  jasmani dan pengembangan sekolah sehat. Meningkatkan kegiatan analisis kajiankesegaran jasmani, pendidikan jasmani dan pendidikan rekreasi yang dapat bermanfaat langsung bagi peserta didik, tenaga kependikan dan masyarakat serta menunjang peningkatan mutu pendidikan.
8)      Cara dan Teknik Penilaian
   Cara penilaian keberhasilan program UKS dapat dilakukan secara kualitatif dan secara kuantitatif sesuai dengan kebutuhan sedangkan teknik penilaian dapat dilakukan dengan (Sugiono,2005) :
1.      Tes
2.      Pengamatan
3.      Skala sikap
4.      Wawancara / tatap muka
5.      Pemeriksaan
6.      Analisis data
7.      Penilaian dampak UKS.
v  Supervisi dan Monitoring
                         Agar program pembinaan dan pengelolaan UKS senantiasa sesuai dengan  kebutuhan setiap waktu, maka umpan balik dari lapangan sangat diperlukan. Untuk itu  perludiadakan monitorin secara terus menerus, baik terhadap program maupun proses pengolahan guna penyempurnaan lebih lanjut, disamping itu agar pelaksanaan  pengolahan berjalan sesuai dengan prinsip-prinsip pembinaan, maka perlu dilaksanakan survei (Suharsimi,2006).
v  Pelaporan
           Tahap terakhir dari penilaian adalah pelaporan, dimana hasil penilaian tersebut dilaporkan secara tertulis pada setiap tengah / tahunan. Pelaporan dilakukan ketua tim pelaksana berdasarkan hasil survei dan kegiatan yang dilakukan (Sugiono,2005).
9)      Sikap
a)      Pengertian
              Sikap adalah komponen yang sangat penting dalam perilaku kesehatan yang kemudian diasumsikan bahwa adanya hubungan langsung antara sikap dan perilaku seseorang (Notoatmodjo,2000).
              Sikap adalah respon tertutup seseorang terhadap stimulus atau objek tertentu yang sudah melibatkan faktor pendapat dan emosi yang bersangkutan (Notoatmodjo,2007). Menurut New Comb dikutip Notoatmodjo(2003), menyatakan bahwa sikap merupakan kesiapan atau kesediaan untuk betindak dan bukan pelaksanaan motif tertentu.
              Sikap belum merupakan suatu tindakan atau aktivitas, tetapi merupakan predisposisi tindakan suatu perilaku. Kecenderungan tindakan adalah mendekati, menyenangi dan mengharapkan objek tertentu, sedangkan dalam sikap negatif terdapat kecenderungan untuk menjauhi, menghindari, membenci dan tidak sama dengan menyukai objek tertentu (Notoatmodjo,2003).
b)      Komponen Sikap
      Notoatmodjo menjelaskan bahwa sikap terdiri dari 3 komponen pokok,                     yaitu :
1)      Kepercayaan atau keyakinan, ide dan konsep terhadap objek.
2)      Kehidupan emosional atau evaluasi orang terhadap objek.
3)      Kecenderungan untuk bertindak (tend to behave).
               Terbentuknya sikap seseorang pada dasarnya dilandasi oleh norma-norma yang sebelumnya                    (telah dihayatinya) sehingga dengan “kacamata” norma-normaini beserta pengalamannya                     dimasa lalu, ia akan menentukan sikap bahkanbertindak.
c)      Tingkatan Sikap
              Menurut Notoatmodjo, sikap memiliki tingkatan, yaitu :
ü  Menerima (Receiving)
Diartikan bahwa subjek (orang) mau dan memperhatikan rangsangan (stimulus) yang diberikan objek.
ü  Merespon (Responding)
Sikap individu mampu memberikan jawaban apabila ditanya mengerjakan dan menyelesaikan tugas yang diberikan.
ü  Menghargai (Valuing)
Sikap individu mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan suatu masalah.
ü  Bertanggung jawab (Responsible)
Sikap individu akan bertanggung jawab dan sikap menanggung resiko atau segala sesuatu yang sudah dipilihnya.
10)   Pihak Sekolah
        Dukungan yang diberikan dalam pengelolaan program usaha kesehatan sekolah oleh pihak sekolah untuk melakukan pengembangan program baik yang dilakukan secara rutin maupun program tambahan, ikut berpatisipasi langsung dalam setiap pelaksanaan kegiatan usaha kesehatan sekolah disetiap sekolah (Purnomo,2006).
         Dukungan pihak sekolah dalam program UKS khususnya untuk mencapai lingkungan sekolah yang sehat adalah sebagai berikut :
1.      Bangunan sekolah dan lingkungannya.
Dalam mendirikan gedung sekolah perlu diperhatikan :
a.       Letak bangunan sekolah jauh dari tempat ramai.
b.      Besar dan kontruksi gedung sesuai dengan jumlah murid yang mengisinya.
c.       Halaman sekolah, kebun atau perkarangan sekolah.
d.      Penyediaan udara (ventilasi).
e.       Penyediaan air bersih yang cukup.
f.       Tempat cuci tangan.
g.      Penerangan.
h.      Sistem pembuangan air kotor dan saluran air hujan.
i.        Kakus / WC.
j.        Pembuangan sampah.
k.      Kantin sekolah atau warung sekolah.
2.      Pemeliharaan kebersihan perorangan dan lingkungan.
      Pemeliharaan kebersihan perorangan dan lingkungan merupakan faktor yang sangat penting dalam menciptakan lingkungan hidup sekolah yang sehat.
3.  Keamanan umum sekolah dan lingkungannya. Dalam hal ini usaha yang dilakukan guru adalah :
a.    Menciptakan lingkungan fisik, mental dan sosial yang dapat memberikan kesempatan anak didik untuk tumbuh dan berkembang.
b. Memberikan pengalaman-pengalaman kepada anak didik untuk dapat membentuk kepribadian dan watak yang baik.
c.     Menemukan kelainan awal dan meneruskan kepada ahli yang bersangkutan, misalnya perawat, psikiater, dan lain sebagainya.
B.     Alur Penelitian / Kerangka Konsep
            Berdasrkan tujuan penelitian, maka alur penelitian sebagai berikut :
  Hubungan sikap dan pihak sekolah dengan 
  pelaksanaan UKS pada Sekolah Dasar 
  di Kel.Pasie Nan Tigo, Kec. Koto Tangah 
Padang
1.          Sikap siswa (dokter kecil) dan guru
2.          Pihak sekolah dalam pelaksanaan UKS
 
                                    V.Independen
     
  Pelaksanaan Kegiatan UKS
 

                                                                                                               V. Dependen

                       
    

                                          
C.    Defenisi Operasional

NO
Variabel
Defenisi
Alat Ukur
Cara Ukur
Hasil Ukur
Skala Ukur
1.
Sikap
Kesiapan atau kesediaan untuk bertindak dari siswa dan guru pembina UKS terhadap kegiatan UKS
Pedoman Wawancara
wawancara
- baik jika ≥ 75% median
-kurang jika < 75% median
Ordinal

2.
Pelaksanaan Kegiatan UKS
Segala usaha dalam melaksanakan program pelaksanaan kesehatan yaitu (trias UKS ) :
-          Pendidikan kesehatan
-          Pelayanan kesehatan
-          Lingkungan sehat
Pedoman wawancara
Wawancara
- baik jika ≥ 75% median
-kurang jika < 75% median
Ordinal

D.    Hipotesis
Ha  : 
         Terdapat hubungan antara sikap dan pihak sekolah dengan pelaksanaan UKS pada Sekolah Dasar di Kelurahan Pasie Nan Tigo, Kecamatan Koto Tangah Kota Padang tahun 2013.













BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A.    Jenis Penelitian
          Jenis penelitian yang dilakukan bersifat analitik, yaitu melalui cross-sectional dengan melakukan wawancara dan observasi untuk mengetahui hubungan sikap dan pihak sekolah dengan pelaksanaan UKS pada Sekolah Dasar di Kelurahan Pasie Nan Tigo, Kecamatan Koto tangah Kota Padang tahun 2013. Dengan variabel Independennya adalah Sikap (dokter kecil dan guru) dan pihak sekolah, Sedangkan variabel dependennya adalah Pelaksanaan UKS.

B.     Tempat dan Waktu Penelitian
1)      Tempat penelitian
              Penelitian ini dilakukan di tiga Sekolah Dasar Negeri di Kelurahan Pasie Nan Tigo, Kecamatan Koto Tangah diantaranya yaitu SDN 31 Pasir Kandang, SDN 23 Pasir Sebelah, dan SDN 06 Pasir jambak.

2)      Waktu Penelitian
Penelitian ini direncanakan pada bulan Juni sampai Juli 2013.

C.    Populasi dan Sampel
1)      Populasi
              Seluruh siswa (kelas 5 SD dan guru pembina UKS) yang terdapat di setiap SD yang kegiatan UKSnya masih belum terlaksana dengan baik , sehingga belum efektif dan efisien dalam pelaksanaannya yaitu : SDN 31 Pasir Kandang (siswa kelas 5 SD yaitu 30 orang siswa dan 2 orang guru pembina UKS) , SDN 23 Pasir Sebelah (siswa kelas 5 SD yaitu 30 orang siswa dan 2 orang guru pembina UKS) dan SDN 06 Pasir Jambak (siswa kelas 5 SD yaitu 25 orang siswa dan 2 orang guru pembina UKS)  yang berjumlah keseluruhan adalah  85 orang siswa kelas 5 SD dan 6 orang guru pembina UKS.

2)      Sampel
              Sebagai sampel penelitian ini adalah 15 orang siswa kelas 5 SD dari masing-masing SD yang merupakan dokter kecil diantaranya 5 orang dari SD 31 Pasir Kandang, 5 orang dari SD 23 Pasir Sebelah, dan 5 orang dari SD 06 Pasir Jambak. Kemudian ada 3 orang guru pembina UKS dari masing-masing  SD diantaranya 1 orang guru pembina UKS dari SD 31 Pasir Kandang, 1 orang guru pembina UKS dari SD 23 Pasir sebelah, dan 1 orang guru pembina UKS dari SD 06 Pasir Jambak. Penentuan sampel ini dengan menggunakan teknik Simpel Random Sampling dan memakai kriteria Inklusi yaitu kriteria umum populasi dimana subjek diikutkan dalam penelitian.

D.    Jenis Data
1)      Data Primer
              Data primer diperoleh melalui wawancara langsung terhadap responden tentang sikap dan pihak sekolah dan pelaksanaan kegiatan UKS dengan menggunakan kuesioner sebagai panduan yang dilaksanakan langsung oleh peneliti.

2)      Data Sekunder
              Data ini diperoleh dari masing-masing Instansi Sekolah berupa catatan laporan khusus tentang pelaksanaan UKS di tiga Sekolah Dasar yang ada di Kelurahan Pasie Nan Tigo, Kecamatan Koto Tangah Kota Padang yaitu SD 31 Pasir kandang, SD 23 Pasir Sebelah dan SD 06 Pasir Jambak.

E.     Manajmen Data
1)      Pemeriksaan Data (Editing)
Data yang dikumpulkan di koreksi, apabila ada kesalahan maka diulangi untuk memperbaiki data tersebut.
2)      Memasukkan data (Processing)
Memasukkan data jawaban dengan menggunakan program komputerisasi.
3)      Membersihkan data (Cleaning)
Pada tahap ini data yang sudah dimasukkan dicek kembali untuk memastikan apakah data telah bersih dari kesalahan dan siap untuk di analisa.
4)      Coding
Merubah data berbentuk huruf menjadi data berbentuk angka / bilangan. Dalam penelitian ini pada coding menyatakan sikap seperti : 0 = baik, 1= tidak baik.

F.     Analisis Data
                  Menggunakan analisa Bivariat yaitu menganalisa hubungan dua variabel (variabel independen dengan dependen) sesuai dengan judul penelitian yaitu hubungan sikap dan pihak sekolah dengan pelaksanaan UKS pada Sekolah Dasar di Kelurahan Pasie Nan Tigo, Kecamatan Koto Tangah Kota Padang tahun 2013. Dalam analisis data bivariat ini juga menggunakan uji statistik (Kai kuadrat / Chi Square).












DAFTAR PUSTAKA

Depkes RI, 2002. PetunjukTeknis dan Jaringan Kesehatan di Sekolah, Jakarta.
Depkes RI, 2007. Pedoman Pembinaan dan Pengembangan Usaha Kesehatan Sekolah, Tim          Pembina UKS Tingkat Pusat, Jakarta.
Effendy, 2001. Dasar-dasar Kesehatan Masyarakat. Cetakan Pertama. Jakarta.
Hamzah B.H. 2007. Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajar yang Kreatif        dan Efektif. Jakarta.
Notoatmodjo, 2003. Pengantar Ilmu Perilaku Kesehatan. Kesehatan Masyarakat FKM UI.            Jakarta.
Notoatmodjo, 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Rineka Cipta : Jakarta.
Purnomo, Ananto, 2006. Usaha Kesehatan Sekolah, Ramawidya : Bandung.

Subscribe to receive free email updates:

5 Responses to "PROPOSAL TENTANG UKS"

  1. Replies
    1. This comment has been removed by a blog administrator.

      Delete
    2. Proposal Tentang Uks - Tipstrik >>>>> Download Now

      >>>>> Download Full

      Proposal Tentang Uks - Tipstrik >>>>> Download LINK

      >>>>> Download Now

      Proposal Tentang Uks - Tipstrik >>>>> Download Full

      >>>>> Download LINK SZ

      Delete
  2. ini yang ana carii

    ReplyDelete
  3. Proposal Tentang Uks - Tipstrik >>>>> Download Now

    >>>>> Download Full

    Proposal Tentang Uks - Tipstrik >>>>> Download LINK

    >>>>> Download Now

    Proposal Tentang Uks - Tipstrik >>>>> Download Full

    >>>>> Download LINK Nb

    ReplyDelete