EFEK DARI RUMAH KACA
EFEK RUMAH KACA
PENGERTIAN
Efek Rumah Kaca - Definisi rumah kaca adalah rumah
yang terbuat dari kaca yang berfungsi untuk menyimpan tanaman di musim dingin
agar panas matahari dapat terjaga karena sifat kaca yang mudah menyerap panas
dan sulit melepaskan panas.
Apa itu efek rumah kaca? Dari
definisi rumah kaca kita dapat memahami definisi efek rumah kaca. Bumi
diibaratkan sebagai tanaman dan kaca adalah atmosfer. Atmosfer berfungsi untuk
menjaga suhu bumi agar tetap hangat walaupun di musim dingin, dan sebaliknya
atmosfer akan menyerap panas matahari yang terlalu tinggi di musim panas. Namun
saat ini atmosfer itu telah rusak karena penggunaan bahan bakar fosil yang
berlebihan oleh umat manusia, elektronik yang mengeluarkan gas yang dapat
merusak atmosfer, dan tindakan manusia lainnya. Jika atmosfer rusak, fungsi
dari atmosfer tidak berjalan dengan baik. Akibatnya bumi sangat panas di musim
panas dan sangat dingin di musim dingin.
MASALAH EFEK RUMAH KACA
MASALAH EFEK RUMAH KACA
Efek rumah kaca menyebabkan naiknya
suhu planet ini. Kenaikannya sebenarnya tidak terlalu besar, tapi ekosistem
bumi sangat rentan terhadap kenaikan suhu tersebut, dan perubahan kecil dapat
memiliki efek besar.
Efek rumah kaca telah berdampak pada
pertanian di Amerika Utara, yang menghasilkan banyak gandum dunia, hasil
pertanian tidak lagi bagus. Menyebabkan harga pangan jauh lebih tinggi, dan
makanan bahkan kurang.
Kekhawatiran serius lainnya adalah
bahwa permukaan air laut naik karena mencairnya es di kutub, ini berpotensi
dalam timbulnya banjir banyak negara. Kenaikan permukaan air laut satu meter
(banyak ahli memperkirakan pada tahun 2100) akan membanjiri 15 persen dari
wilayah Mesir, dan 12 persen dari wilayah Bangladesh. Wilayah Maladewa di
Samudra Hindia akan hampir sepenuhnya hilang.
MENGURANGI DAMPAK EFEK RUMAH KACA
MENGURANGI DAMPAK EFEK RUMAH KACA
Mengurangi penggunaan bahan bakar
fosil jauh akan mengurangi jumlah karbon dioksida yang dihasilkan. Untuk
meminimalkan dampak dari efek rumah kaca lakukan kurangilah tindakan yang dapat
merusak ozon, seperti:
- Matikan lampu ketika Anda meninggalkan
ruangan
- Jika anda memiliki mobil, jangan
menggunakannya untuk perjalanan pendek
- Hematlah sumber energy
- Gunakan elektronik yang aman bagi
lingkungan.
HUJAN ASAM
PENGERTIAN
Hujan asam
diartikan sebagai segala macam hujan dengan pH di bawah 5,6. Hujan secara alami bersifat asam (pH sedikit di
bawah 6) karena karbondioksida (CO2) di udara yang larut
dengan air hujan memiliki bentuk sebagai asam lemah. Jenis asam
dalam hujan ini sangat bermanfaat karena membantu melarutkan mineral dalam tanah yang dibutuhkan
oleh tumbuhan dan binatang.
Hujan asam
disebabkan oleh belerang
(sulfur) yang merupakan pengotor dalam bahan
bakar fosil serta nitrogen di udara yang bereaksi dengan oksigen membentuk sulfur dioksida dan nitrogen oksida. Zat-zat
ini berdifusi ke atmosfer dan bereaksi dengan air untuk membentuk asam sulfat
dan asam
nitrat yang mudah larut sehingga jatuh bersama air hujan. Air hujan yang
asam tersebut akan meningkatkan kadar keasaman tanah dan air permukaan yang
terbukti berbahaya bagi kehidupan ikan dan tanaman. Usaha untuk mengatasi hal
ini saat ini sedang gencar dilaksanakan.
SUMBER
Secara alami
hujan asam dapat terjadi akibat semburan dari gunung
berapi dan dari proses biologis di tanah, rawa, dan laut. Akan tetapi,
mayoritas hujan asam disebabkan oleh aktivitas manusia seperti industri, pembangkit tenaga
listrik, kendaraan bermotor dan pabrik pengolahan
pertanian (terutama amonia).
Gas-gas yang dihasilkan oleh proses ini dapat terbawa angin hingga ratusan
kilometer di atmosfer sebelum berubah menjadi asam dan terdeposit ke tanah.
Hujan asam
karena proses industri telah menjadi masalah yang penting di Republik Rakyat Cina, Eropa Barat, Rusia dan
daerah-daerah di arahan anginnya. Hujan asam dari pembangkit tenaga listrik di Amerika
Serikat bagian Barat telah merusak hutan-hutan di New York dan New England.
Pembangkit tenaga listrik ini umumnya menggunakan batu bara sebagai bahan
bakarnya.
PEMBENTUKKAN HUJAN ASAM
Secara
sederhana, reaksi pembentukan hujan asam sebagai berikut:
Bukti
terjadinya peningkatan hujan asam diperoleh dari analisa es kutub. Terlihat
turunnya kadar pH sejak dimulainya Revolusi
Industri dari 6 menjadi 4,5 atau 4. Informasi lain diperoleh dari organisme
yang dikenal sebagai diatom yang menghuni kolam-kolam. Setelah bertahun-tahun,
organisme-organisme yang mati akan mengendap dalam lapisan-lapisan sedimen di
dasar kolam. Pertumbuhan diatom akan meningkat pada pH tertentu, sehingga
jumlah diatom yang ditemukan di dasar kolam akan memperlihatkan perubahan pH
secara tahunan bila kita melihat ke masing-masing lapisan tersebut.
Sejak
dimulainya Revolusi Industri, jumlah emisi sulfur dioksida dan nitrogen oksida
ke atmosfer turut meningkat. Industri yang menggunakan bahan bakar fosil,
terutama batu
bara, merupakan sumber utama meningkatnya oksida belerang ini. Pembacaan pH
di area industri kadang-kadang tercatat hingga 2,4 (tingkat keasaman cuka). Sumber-sumber
ini, ditambah oleh transportasi, merupakan penyumbang-penyumbang utama hujan
asam.
Masalah hujan
asam tidak hanya meningkat sejalan dengan pertumbuhan populasi dan
industri tetapi telah berkembang menjadi lebih luas. Penggunaan cerobong asap yang tinggi untuk
mengurangi polusi
lokal berkontribusi dalam penyebaran hujan asam, karena emisi gas yang
dikeluarkannya akan masuk ke sirkulasi udara regional yang memiliki jangkauan
lebih luas. Sering sekali, hujan asam terjadi di daerah yang jauh dari lokasi
sumbernya, di mana daerah pegunungan cenderung memperoleh lebih banyak karena tingginya
curah hujan di sini.
Terdapat hubungan
yang erat antara rendahnya pH dengan berkurangnya populasi ikan di danau-danau. pH
di bawah 4,5 tidak memungkinkan bagi ikan untuk hidup, sementara pH 6 atau
lebih tinggi akan membantu pertumbuhan populasi ikan. Asam di dalam air akan
menghambat produksi enzim dari larva ikan trout untuk keluar dari
telurnya. Asam juga mengikat logam beracun seperi alumunium di
danau. Alumunium akan menyebabkan beberapa ikan mengeluarkan lendir berlebihan
di sekitar insangnya
sehingga ikan sulit bernafas. Pertumbuhan Phytoplankton yang menjadi
sumber makanan ikan juga dihambat oleh tingginya kadar pH.
Tanaman
dipengaruhi oleh hujan asam dalam berbagai macam cara. Lapisan lilin pada daun rusak sehingga
nutrisi menghilang sehingga tanaman tidak tahan terhadap keadaan dingin, jamur
dan serangga. Pertumbuhan akar menjadi lambat sehingga lebih sedikit nutrisi
yang bisa diambil, dan mineral-mineral penting menjadi hilang.
Ion-ion beracun
yang terlepas akibat hujan asam menjadi ancaman yang besar bagi manusia.
Tembaga di air berdampak pada timbulnya wabah diare pada anak dan air tercemar
alumunium dapat menyebabkan penyakit Alzheimer.
SEJARAH
Hujan asam
dilaporkan pertama kali di Manchester, Inggris, yang menjadi kota penting dalam Revolusi
Industri. Pada tahun 1852, Robert Angus Smith menemukan hubungan antara hujan asam
dengan polusi udara. Istilah hujan asam tersebut mulai digunakannya pada tahun
1872. Ia mengamati bahwa hujan asam dapat mengarah pada kehancuran alam.
Walaupun hujan
asam ditemukan di tahun 1852,
baru pada tahun 1970-an
para ilmuwan mulai mengadakan banyak melakukan penelitian mengenai fenomena
ini. Kesadaran masyarakat akan hujan asam di Amerika Serikat meningkat di tahun
1990-an setelah di New York Times memuat laporan dari Hubbard
Brook Experimental Forest di New Hampshire tentang of the banyaknya kerusakan
lingkungan yang diakibatkan oleh hujan asam.
METODE PENCEGAHAN
Di Amerika
Serikat, banyak pembangkit tenaga listrik tenaga batu bara menggunakan Flue
gas desulfurization (FGD) untuk menghilangkan gas yang mengandung belerang
dari cerobong mereka. Sebagai contoh FGD adalah wet scrubber yang umum
digunakan di Amerika Serikat dan negara-negara lainnya. Wet scrubber
pada dasarnya adalah tower yang dilengkapi dengan kipas yang mengambil gas asap
dari cerobong ke tower tersebut. Kapur atau batu kapur dalam bentuk bubur juga
diinjeksikan ke dalam tower sehingga bercampur dengan gas cerobong serta
bereaksi dengan sulfur dioksida yang ada, Kalsium karbonat dalam batu kapur
menghasilkan kalsium sulfat ber pH netral yang secara fisik dapat dikeluarkan
dari scrubber. Oleh karena itu, scrubber mengubah polusi menjadi
sulfat industri.
Di beberapa
area, sulfat tersebut dijual ke pabrik kimia sebagai gipsum bila kadar
kalsium sulfatnya tinggi. Di tempat lain, sulfat tersebut ditempatkan di land-fill.
PERUBAHAN IKLIM
PENGERTIAN
Adapun definisi perubahan iklim adalah berubahnya kondisi fisik
atmosfer bumi antara lain suhu dan distribusi curah hujan yang membawa dampak
luas terhadap berbagai sektor kehidupan manusia (Kementerian Lingkungan Hidup,
2001). Perubahan fisik ini tidak terjadi hanya sesaat tetapi dalam kurun waktu
yang panjang. LAPAN (2002) mendefinisikan perubahan iklim adalah perubahan
rata-rata salah satu atau lebih elemen cuaca pada suatu daerah tertentu.
Sedangkan istilah perubahan iklim skala global adalah perubahan iklim dengan
acuan wilayah bumi secara keseluruhan. IPCC (2001) menyatakan bahwa perubahan
iklim merujuk pada variasi rata-rata kondisi iklim suatu tempat atau pada
variabilitasnya yang nyata secara statistik untuk jangka waktu yang panjang
(biasanya dekade atau lebih). Selain itu juga diperjelas bahwa perubahan iklim
mungkin karena proses alam internal maupun ada kekuatan eksternal, atau ulah
manusia yang terus menerus merubah komposisi atmosfer dan tata guna lahan.
Dengan maksud lain, perubahan iklim
adalah perubahan variabel iklim, khususnya suhu udara dan curah hujan yang
terjadi secara berangsur-angsur dalam jangka waktu yang panjang antara 50
sampai 100 tahun (inter centenial). Disamping itu harus dipahami
bahwa perubahan tersebut disebabkan oleh kegiatan manusia (anthropogenic),
khususnya yang berkaitan dengan pemakaian bahan bakar fosil dan alih-guna
lahan. Jadi perubahan yang disebabkan oleh faktor-faktor alami, seperti
tambahan aerosol dari letusan gunung berapi, tidak diperhitungkan dalam
pengertian perubahan iklim. Dengan demikian fenomena alam yang menimbulkan
kondisi iklim ekstrem seperti siklon yang dapat terjadi di dalam suatu tahun (inter
annual) dan El-Nino serta La-Nina yang dapat terjadi di dalam
sepuluh tahun (inter decadal) tidak dapat digolongkan ke dalam perubahan
iklim global.
Istilah perubahan iklim sering digunakan secara tertukar dengan
istilah ’pemanasan global’, padahal fenomena pemanasan global hanya merupakan
bagian dari perubahan iklim, karena parameter iklim tidak hanya temperatur
saja, melainkan ada parameter lain yang terkait seperti presipitasi, kondisi
awan, angin, maupun radiasi matahari. Pemanasan global merupakan peningkatan
rata-rata temperatur atmosfer yang dekat dengan permukaan bumi dan di
troposfer, yang dapat berkontribusi pada perubahan pola iklim global. Pemanasan
global terjadi sebagai akibat meningkatnya jumlah emisi Gas Rumah Kaca (GRK) di
atmosfer. Naiknya intensitas efek rumah kaca yang terjadi karena adanya gas
dalam atmosfer yang menyerap sinar panas yaitu sinar infra merah yang
dipancarkan oleh bumi menjadikan perubahan iklim global (Budianto, 2000).
Meskipun pemanasan global hanya merupakan 1 bagian dalam fenomena
perubahan iklim, namun pemanasan global menjadi hal yang penting untuk dikaji.
Hal tersebut karena perubahan temperatur akan memperikan dampak yang signifikan
terhadap aktivitas manusia. Perubahan temperatur bumi dapat mengubah kondisi
lingkungan yang pada tahap selanjutkan akan berdampak pada tempat dimana kita
dapat hidup, apa tumbuhan yang kita makan dapat tumbuh, bagaimana dan dimana
kita dapat menanam bahan makanan, dan organisme apa yang dapat mengancam. Ini
artinya bahwa pemanasan global akan mengancam kehidupan manusia secara
menyeluruh.
Studi perubahan iklim melibatkan analisis iklim masa lalu, kondisi
iklim saat ini, dan estimasi kemungkinan iklim di masa yang akan datang
(beberapa dekade atau abad ke depan). Hal ini tidak terlepas juga dari
interaksi dinamis antara sejumlah komponen sistem iklim seperti atmosfer,
hidrofer (terutama lautan dan sungai), kriosfer, terestrial dan biosfer, dan
pedosfer. Dengan demikian, dalam studi-studi mengenai perubahan iklim
dibutuhkan penilaian yang terintegrasi terhadap sistem iklim atau sistem bumi.
ASAM DAN KABUT
PENGERTIAN
Perkataan
"asbut" adalah singkatan dari "asap" dan "kabut", walaupun
pada perkembangan selanjutnya asbut tidak harus memiliki salah satu komponen
kabut atau asap. Asbut juga sering dikaitkan dengan pencemaran udara.
Istilah
"smog" pertama kali dikemukakan oleh Dr. Henry Antoine Des Voeux pada
tahun 1950 dalam karya ilmiahnya "Fog and Smoke", dalam pertemuan di
Public Health Congress. Pada 26 Juli 2005, surat kabar London, Daily Graphic
mengutip istilah ini “[H]e said it required no science to see that there was
something produced in great cities which was not found in the country, and that
was smoky fog, or what was known as ‘smog.’” (Dr Henry Antoine Des Voeux
menyatakan bahwa sebenarnya tidak diperlukan pengetahuan ilmiah apapun untuk mendeteksi
keberadaan sesuatu yang telah diproduksi di kota besar tetapi tidak ditemukan
di perkampungan, yaitu "smoky fog" (kabut bersifat asap), atau
disebut juga dengan smog (asbut).). Hari berikutnya surat kabar tersebut
kembali memberitakan “Dr. Des Voeux did a public service in coining a new word
for the London fog” (Dr. Des Voeux menjalankan tugas pelayanan masyarakatnya
dengan memperkenalkan istilah baru, asbut).
SUMBER
Terdapat
dua jenis utama asbut. Asbut fotokimia, seperti kasus di Los Angeles, dan asbut klasik seperti di London.
Asbut fotokimia
Disebabkan
oleh beberapa jenis hasil pembakaran bahan kimia yang dikatalisasi oleh
kehadiran cahaya matahari. Asbut ini mengandung:
- hasil oksidasi nitrogen, misalnya nitrogen dioksida
- ozon troposferik
- VOCs (volatile organic compounds)
- peroxyacyl nitrat (PAN)
VOC's
adalah hasil penguapan dari bahan bakar minyak, cat, solven, pestisida dan
bahan kimia lain. Sementara oksida nitrogen banyak dihasilkan oleh proses
pembakaran dalam bahan bakar fosil seperti mesin mobil, pembangkit listrik, dan
truk.
Asbut
fotokimia biasanya terjadi di daerah-daerah industri atau kota padat mobil yang
menghasilkan emisi berat dan terkonsentrasi. Tetapi asbut fotokimia tidak hanya
menjadi masalah di kota-kota industri, sebab bisa menyebar ke daerah non
industri.
Menurut
Clean Water Action Council of
Northeastern Wiscounsin,
gasolin
dan pelarut dan bahan kimia berbasis minyak seringkali menguap secara langsung
ke udara, bergabung bersama ozon. Sumber utamanya adalah pemotong
rumput berbahan bakar minyak dan cairan pemancing api pemanggang barbeque.
Asbut klasik
Merupakan
asbut yang terjadi di London setelah terjadinya revolusi industri yang menghasilkan
pencemaran besar-besaran dari pembakaran batu bara. Pembakaran ini menghasilkan
campuran asap dan sulfur dioksida.
Gunung berapi yang juga menyebabkan berlimpahnya sulfur dioksida di udara, menghasilkan asbut gunung berapi, atau vog (vulcanic smog, asbut
vulkanis).
CONTOH KASUS
Asbut bisa terjadi pada hampir seluruh
musim, tapi sejauh ini yang paling berbahaya adalah saat cuaca hangat dan cerah
saat udara di lapisan atas terlalu panas untuk bisa mendukung terjadinya
sirkulasi vertikal atmosfer bumi. Hal ini diperparah jika didukung keadaan
dataran rendah yang dikelilingi perbukitan atau pegunungan.
Asbut menjadi
kejadian biasa di London pada awal abad 19 dan diberi nama
"pea-soupers". Kejadian The Great Smog of 1952
(Asbut hebat tahun 1952) menghitamkan seluruh langit London dan membunuh
sekitar 12.000 orang. Pemerintah Inggris Raya saat itu mengkambinghitamkan wabah flu, karena keberatan
untuk menyalahkan asap batubara yang memang terjadi. Pada 1956, regulasi Clean Air Act 1956
memperkenalkan area bebas asap kepada negara ini. Hanya bahan bakar bebas asap
yang boleh digunakan di wilayah yang telah ditentukan. Secara bertahap namun
pasti, konsentrasi sulfur dioksida yang terus
berkurang membuat asbut hanya menjadi kenangan di London. Hanya saja, asbut
dari kendaraan tetap terjadi hingga sekarang.
Pembukaan lahan
dengan cara pembakaran hutan di Indonesia juga telah beberapa kali menyebabkan kasus asap
di negara tetangga Malaysia, Filipina, Singapura dan Thailand.
Kepadatan
tinggi kilang yang terletak di Tiongkok daratan juga mencemari Hong Kong.
Kini, bangunan tinggi Hong Kong sukar dilihat dengan jelas.
DAMPAK BAGI LINGKUNGAN
Asbut menjadi masalah bagi banyak kota
di dunia dan terus mengancam lingkungan. Menurut EPA
U.S., udara dalam status bahaya karena problem kabut jika telah melewati batas
80 bagian persejuta (parts per billion) (ppb) atau 0.5 ppm ozone
(komponen utama asbut) [1],
melebihi dari 53 ppb nitrogen
dioksida atau 80 ppb partikel. Asbut dalam keadaan berat
merusak dan bahkan menyebabkan masalah pernafasan bagi manusia, termasuk
penyakit emphysema,
bronchitis,
dan asma.
Kejadian klinis sering terjadi saat konsentrasi ozone levels sedang tinggi.
Baca juga Artikel terkait
- MAKALAH TENTANG IRITASI
- MAKALAH MANAJEMEN KEUANGAN
- MAKALAH KIMIA
- PROPOSAL TENTANG UKS
- MAKALAH TEORI KEPEMIMPINAN
- EFEK DARI RUMAH KACA
- APA ITU ANEMIA ??
- MAKALAH BIOSTAT
- MAKALAH EPID MENULAR
- MAKALAH PROMKES PENCEGAHAN PENYAKIT
- MAKALAH SEJARAH PENGEMBANGAN WORD
- MAKALAH SEJARAH KOMPUTER
- MAKALAH KOMUNIKASI KESEHATAN
- MAKALAH BAHASA INDONESIA
- MAKALAH SENI BUDAYA TARI SAMAN
0 Response to "EFEK DARI RUMAH KACA"
Post a Comment