MAKALAH TENTANG IRITASI
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Iritasi
adalah suatu jenis penyakit infeksi pada organ tubuh, seperti pada kulit dan
mata. Pada kulit contohnya seperti pemakaian deterjen, pemutih wajah, sabun. lebih
banyak perempuan Indonesia yang memilih memutihkan kulit dengan menggunakan
produk pemutih yang tersedia di pasar. Padahal, banyak hasil penelitian dan
peringatan yang menyebutkan bahwa penggunaan pemutih wajah bisa memberikan
dampak yang buruk pada kesehatan kulit, mulai dari iritasi, hingga yang paling
berbahaya, memicu terjadinya kanker kulit.
Beberapa
kandungan pemutih yang dianggap berbahaya dan telah ditolak BPOM antara lain
merkuri (Hg), zat warna berbahaya (Rhodamine B pewarna tekstil), cloquinol, dan
vioform. Kandungan merkuri inorganik dalam krim pemutih disebutkan Eddy bisa
menimbulkan keracunan bila digunakan untuk waktu lama. Meskipun hanya dioleskan
ke permukaan kulit, merkuri mudah diserap masuk ke dalam darah, masuk sistem
saraf tubuh, sehingga menimbulkan keracunan kulit, serta gangguan sistem saraf,
seperti tremor, insomnia, kepikunan, autis, gangguan penglihatan, gerakan
tangan abnormal (ataxia), dan gangguan emosi. "Apalagi, kandungan merkuri
yang masuk dalam tubuh itu sangat sulit dibuang. Merkuri hanya bisa dibuang
setelah selama 27 tahun mengendap di tubuh.
beberapa
kandungan tersebut dilarang, para produsen pemutih kulit mulai mengaplikasikan
kandungan baru yang dianggap lebih aman seperti AHA, hydroquinone, kojic acid,
fennel, willow bark dan VCPMG dan tretinoin. Ada juga pemutih yang menggunakan
zat glycolic acid, dan retinol.
Namun,
kandungan zat tersebut pun harus dibatasi jumlahnya. Dosis hydroquinone yang
diizinkan saat ini misalnya, maksimal hanya 2%, sementara tretinoin lazimnya
0,05% untuk produk pemutih cair, dan 0,1% krim, dan 0,25% untuk gel.
B.
Tujuan
1.
Mengetahui
bahaya dari iritasi.
2.
Mengetahui
penyebab dari iritasi tersebut.
3.
Mengetahui
bagaimana cara penanggulangan akibat dari adanya iritasi tersebut.
C.
Rumusan
Masalah
1.
Apa
itu iritasi ?
2.
Bagaimana
iritasi itu bisa terjadi ?
3.
Bagaimana
cara penanggulangan dari iritasi tersebut ?
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Iritasi
Iritasi
adalah Iritasi adalah suatu jenis penyakit infeksi pada organ tubuh yang
disebabkan oleh suatu bahan yang dapat terjadi pada setiap orang, tidak
melibatkan system imun tubuh dan ada beberapa faktor tertentu yang memegang
peranan, yang biasa ditemui pada kulit
dan mata. Pada kulit contohnya seperti pemakaian deterjen, pemutih wajah, sabun.
Penyebab lainnya yaitu karena lamanya bahan bersentuhan dengan kulit, keadaan
permukaan kulit, usia pasien dan adanya oklusi dan konsentrasi dari bahan.
Adakalanya
suatu bahan kimiawi mempunyai kedua sifat ini yaitu dapat menyebabkan reaksi
alergis dan suatu respon iritasi pada kulit. Sebagai contoh : sabun yang berisi
zat warna atau parfum sebagai allergen jika disertai dengan mencuci
berulang-ulang dapat menyebabkan iritasi kulit.
B.
Bahaya
Iritasi
Pada
symbol yaitu dibedakan dengan kode Xn dan Xi. Untuk Bahan dan formulasi yang
ditandai dengan kode Xn memiliki resiko merusak kesehatan sedangkan jika masuk
ke tubuh melalui inhalasi, melalui mulut (ingestion), atau kontak dengan kulit.
Suatu
bahan dikategorikan berbahaya jika memenuhi kriteria berikut:
LD50 oral (tikus) 200-2000
mg/kg berat badan
LD50 dermal (tikus
atau kelinci) 400-2000
mg/kg berat badan
LC50 pulmonary
(tikus) untuk aerosol /debu 1 – 5 mg/L
LC50 pulmonary
(tikus) untuk gas/uap 2
– 20 mg/L
Frase-R
untuk bahan berbahaya yaitu R20, R21 dan R22
Sedangkan
Bahan dan formulasi dengan notasi ‘irritant’ atau kode Xi adalah tidak korosif
tetapi dapat menyebabkan inflamasi jika kontak dengan kulit atau selaput
lendir. Frase-R untuk bahan irritant yaitu R36, R37, R38 dan R41
Kode Xn
(Harmful)
• Bahaya : menimbulkan kerusakan kecil pada tubuh,
• Contoh : peridin
• Kemanan : hindari kontak dengan tubuh atau hindari menghirup, segera
berobat ke dokter bila kemungkinan keracunan.
Kode Xi (irritant)
• Bahaya : iritasi terhadap kulit, mata, dan alat
pernapasan
• Contoh : ammonia dan benzyl klorida
• Keamanan : hindari terhirup pernapasan, kontak dengan kulit dan mata.
Seperti
pada mata, terdapat efek Mulai dari risiko yang ringan seperti iritasi hingga
risiko yang sangat fatal, yaitu kebutaan. Pada pemakaian lensa kontak di tahun
ketiga, gangguan dan keluhan biasanya mulai muncul. Penelitian ilmuwan dari
University Institute of Tropical Diseases and Public Health Canary Islands,
University of La Laguna baru-baru ini terhadap 153 kasus lensa kontak, sebanyak
90 kasus di antaranya tidak mengalami gejala infeksi.
Walaupun
tidak terdapat gejala infeksi, ternyata sebanyak 65,9% lensa terkontaminasi
dengan pathogenic acanthamoeba dan 30% amuba ditemukan sangat patogen.
Acanthamoeba merupakan tipe protozoa yang banyak ditemukan di tanah dan juga
sering ditemui di air bersih. Spesies ini kebanyakan memakan bakteri yang bisa
menyebabkan infeksi pada manusia.
Tak hanya
di dunia, kasus gangguan mata akibat penggunaan lensa kontak di Indonesia juga
mulai muncul. Salah satu dokter spesialis mata dari Graha Amerta RSUD dr
Soetomo, dr Hendrian D. Soebagyo, Spm mengaku khusus untuk pasien yang
ditanganinya, sedikitnya terdapat 50% pasien yang mengalami gangguan mata
karena lensa kontaknya terkontaminasi oleh amuba. Sedang 1% pasien mengalami
gangguan berat hingga menyebabkan kebutaan permanen.
Pada
pemakaian deterjen atau sabun, iritasi bisa terjadi pada kulit bagian tangan,
seperti gatal-gatal, kulit mengelupas, dan bahkan bisa mengeluarkan darah
akibat dari iritasi dari deterjen tersebut.
C.
Cara
Penanggulangan Iritasi
Pada
bahan pemutih wajah, ada beberapa diantaranya cara untuk penanggulangannya agar
tidak terjadi iritasi, yaitu :
1.
Lihat
kandungan dan dosis zat kimia dalam produk tersebut, apakah cukup aman untuk
kulit atau tidak.
2.
Perhatikan
jenis produknya. Pada dasarnya penggunaan produk pemutih juga tergantung dari
jenis kulit Anda. Jika kulit Anda kering, maka sebaiknya gunakan pemutih
berbentuk krim, sedangkan jika kulit Anda berminyak, maka gunakan pemutih jenis
lotion.
3.
Sebelum
menggunakannya di wajah, tes dulu di belakang telinga Anda. Karena daerah
inilah yang memiliki indikasi jenis kulit yang sama dengan kulit wajah. Jangan
mencobanya di punggung tangan seperti yang selama ini banyak diinformasikan.
Karena jenis kulit tangan berbeda dengan jenis kulit wajah.
4.
Pilihlah
pemutih yang tidak menggunakan parfum atau pengharum, bagi Anda yang alergi
akan sesuatu.
5.
Jangan
pernah menggunakan produk pemutih yang berbahan dasar zat kimia lebih dari tiga
bulan. Karena setelah melewati tahap tersebut, proses regenerasi atau perbaikan
kulit akan lebih sulit.
6.
Pemakaian
produk pemutih hanya untuk mengembalikan kulit yang menghitam karena terkena
sinar matahari atau karena kehamilan (melasma, atau berubah warna karena kulit
mengembang).
Pada
mata, kasus iritasi ringan bisa disembuhkan secara total. Namun, tidak sedikit
kasus infeksi karena penggunaan lensa kontak meninggalkan sikatrik atau bekas
luka di kornea. Untuk sikatrik ringan berbentuk nebula, untuk sedang berbentuk
makula, sedangkan sikatrik berat berbentuk lecoma dan sudah menganggu
penglihatan pasien. Selain itu bentuk lecoma juga terlihat jelas oleh mata
karena tebal dan sangat menganggu penglihatan pasien, bahkan bisa mengakibatkan
kebutaan.
Pada Kulit
di bagian tangan, apabila terjadi iritasi pada kulit maka cara penanggulanganya
adalah dengan lebih teliti membeli protaduk sabun yang lebih baik,atau dengan
membeli produk yang memang cocok dengan kulit kita,atau lebih baiknya dengan
mendengar dari saran dokter kulit.
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Iritasi
adalah Iritasi adalah suatu jenis penyakit infeksi pada organ tubuh yang
disebabkan oleh suatu bahan yang dapat terjadi pada setiap orang, tidak
melibatkan system imun tubuh dan ada beberapa faktor tertentu yang memegang
peranan, yang biasa ditemui pada kulit
dan mata. Pada kulit contohnya seperti pemakaian deterjen, pemutih wajah,
sabun. Penyebab lainnya yaitu karena lamanya bahan bersentuhan dengan kulit,
keadaan permukaan kulit, usia pasien dan adanya oklusi dan konsentrasi dari
bahan.
Pada symbol
yaitu dibedakan dengan kode Xn dan Xi. Untuk Bahan dan formulasi yang ditandai
dengan kode Xn memiliki resiko merusak kesehatan sedangkan jika masuk ke tubuh
melalui inhalasi, melalui mulut (ingestion), atau kontak dengan kulit.
Penanggulangan
agar tidak terjadi iritasi pada kulit maupun mata harus lebih teliti dalam
membeli suatu produk yang tekandung berbagai zat kimia di dalamnya .
B.
Saran
Hendaknya
kita lebih cermat dan teleti dalam memilih suatu produk yang ingin di pakai
atau dikonsumsi. Dan harus lebih mengerti akan bahaya yang ada pada pemakaian
zat kimia tersebut.
This comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDeleteMakalah Tentang Iritasi - Tipstrik >>>>> Download Now
ReplyDelete>>>>> Download Full
Makalah Tentang Iritasi - Tipstrik >>>>> Download LINK
>>>>> Download Now
Makalah Tentang Iritasi - Tipstrik >>>>> Download Full
>>>>> Download LINK wn